Mohon tunggu...
Komarudin Rizaldi
Komarudin Rizaldi Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

Saya komarudin rizaldi asal dari kudus saya mahir dalam digital marketing, sosial media, admin marketplace, writer, customer service dan saya sangat suka sekali dengan menulis entah itu tentang bisnis, teknologi, otomotif, kesehatan dan masih banyak lagi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Meningkatkan Daya Pikir Kritis melalui Kurikulum Merdeka

19 Juli 2023   20:00 Diperbarui: 19 Juli 2023   20:04 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan merupakan pilar utama dalam menciptakan masyarakat yang berpikiran kritis. Dalam konteks tersebut, konsep kurikulum merdeka menjadi sebuah terobosan revolusioner dalam dunia pendidikan di Indonesia. Kurikulum merdeka menjanjikan kebebasan bagi para siswa untuk memilih dan mengatur jalannya pembelajaran sesuai dengan minat dan potensi mereka. 

Artikel ini akan membahas pentingnya daya pikir kritis dalam kurikulum merdeka dan bagaimana pendekatan ini dapat memberikan manfaat besar bagi perkembangan generasi penerus bangsa.

Apa itu Kurikulum Merdeka?

Kurikulum Merdeka merupakan sebuah konsep pendidikan yang memberikan kebebasan pada siswa untuk menentukan jalannya pembelajaran. Dalam kurikulum ini, siswa memiliki kesempatan untuk memilih mata pelajaran yang ingin mereka pelajari, menentukan metode pembelajaran yang cocok bagi diri mereka sendiri, serta mengatur tempo belajar sesuai dengan kemampuan masing-masing. Dengan demikian, setiap siswa dapat menggali potensinya secara optimal dan meningkatkan kemampuan daya pikir kritisnya.

Meningkatkan Keterampilan Analitis Melalui Kurikulum Merdeka

Pentingnya daya pikir kritis dalam menghadapi tantangan hidup dan mengambil keputusan yang bijaksana telah diakui secara luas. Kurikulum merdeka memungkinkan siswa untuk mengembangkan keterampilan analitis mereka dengan lebih baik. 

Saat siswa memiliki kebebasan untuk memilih mata pelajaran, mereka dapat fokus pada bidang-bidang yang menarik minat mereka dan memicu rasa ingin tahu. Proses belajar yang berpusat pada minat siswa ini akan mendorong mereka untuk melakukan analisis mendalam, mencari informasi lebih lanjut, dan mengembangkan pola pikir logis.

Pembelajaran Kontekstual dalam Kurikulum Merdeka

Kurikulum merdeka juga mendorong pembelajaran kontekstual, di mana materi pembelajaran dihubungkan dengan konteks kehidupan nyata siswa. Hal ini membuat pembelajaran lebih relevan dan bermakna bagi mereka. 

Siswa akan lebih mudah mengaitkan materi dengan situasi dunia nyata, sehingga mereka dapat melihat nilai praktis dari apa yang dipelajarinya. Pembelajaran yang kontekstual ini juga merangsang daya pikir kritis siswa, karena mereka ditantang untuk menemukan solusi dalam berbagai konteks yang berbeda.

Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis melalui Diskusi dan Debat\

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun