Mohon tunggu...
Komarudin Rizaldi
Komarudin Rizaldi Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

Saya komarudin rizaldi asal dari kudus saya mahir dalam digital marketing, sosial media, admin marketplace, writer, customer service dan saya sangat suka sekali dengan menulis entah itu tentang bisnis, teknologi, otomotif, kesehatan dan masih banyak lagi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

DPR Menguatkan Aturan untuk Menahan Pemakzulan Presiden Biden

25 Juni 2023   11:47 Diperbarui: 25 Juni 2023   11:56 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pada hari Kamis, DPR memilih untuk mengesahkan aturan yang secara efektif menghentikan langkah untuk membawa mosi istimewa ke lantai yang akan memaksa anggota untuk memilih apakah akan memakzulkan Presiden Joe Biden. Aturan ini disahkan di sepanjang garis partai, memecah Partai Republik.

Resolusi yang diajukan oleh Rep. Lauren Boebert dari Colorado telah memicu perpecahan dalam Partai Republik, dengan banyak anggota mengekspresikan kekecewaan terhadap upaya kongres konservatif untuk memaksa pemungutan suara pada masalah yang sedang diperdebatkan secara politik. Pembicara Kevin McCarthy bahkan mendesak konferensi Partai Republik untuk menentang resolusi tersebut.

Boebert, yang mendorong pemungutan suara, berpendapat bahwa rekan-rekannya perlu "membuat keputusan sulit." Ia berpendapat bahwa paksaan diperlukan dalam dunia politik Washington.

Namun, pada pertemuan tertutup pada hari Rabu, McCarthy berpendapat bahwa Partai Republik seharusnya membiarkan komite penyelidikan berjalan dan memperingatkan bahwa langkah pemakzulan saat ini dapat mengancam mayoritas tipis mereka. McCarthy menekankan pentingnya memberikan waktu bagi komite untuk menyelidiki sebelum mengambil langkah ekstrem seperti pemakzulan.

Beberapa anggota DPR dari Partai Republik sebelumnya telah mengajukan pasal pemakzulan terhadap Biden sejak partai tersebut mengambil alih mayoritas DPR. Namun, Boebert membuat langkah prosedural khusus pada hari Selasa yang akan memaksa pemungutan suara pada pemakzulan Biden minggu ini. Beberapa anggota Partai Republik lainnya mengungkapkan kekhawatiran terhadap taktik tersebut, terutama setelah mereka menekankan pentingnya memulihkan ketertiban biasa di Kongres.

Ketua Komite Keamanan Dalam Negeri DPR, Mark Green, mengatakan bahwa komite akan memusatkan penyelidikannya terhadap tindakan Biden di perbatasan selatan setelah aturan tersebut disetujui. Green menyatakan bahwa komite akan menyelidiki tindakan Biden dan menentukan apakah tindakan tersebut memenuhi ambang batas tindakan pidana serius untuk pemakzulan.

Komite tersebut telah memulai penyelidikan terhadap penanganan administrasi Biden terhadap masalah perbatasan, dengan Partai Republik menyerukan pemakzulan Menteri Keamanan Dalam Negeri Alejandro Mayorkas terkait masalah tersebut. Green mengindikasikan bahwa tindakan Biden akan menjadi bagian dari penyelidikan tersebut.

Boebert mengancam akan memaksa pemungutan suara mengenai pemakzulan Biden jika ia merasa komite tidak melakukan penyelidikan dengan cepat. Namun, Boebert tidak memberikan tenggat waktu pasti untuk tindakan tersebut.

Kontroversi mengenai upaya pemakzulan ini terus mengguncang DPR, sementara partai-partai terus berselisih dalam menjalankan tugas legislatif mereka. Keputusan untuk mengesahkan aturan ini akan memiliki dampak jangka panjang terhadap proses politik dan kemampuan DPR untuk bekerja secara efektif.

Sumber: CNN

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun