Mohon tunggu...
Komang Yuli Susilawati
Komang Yuli Susilawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Mahasiswi tahun pertama dalam program studi Bahasa dan Sastra Inggris. Percaya literasi dapat mengubah dunia.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Implementasi Nilai Budaya Lokal dalam Pendidikan di Tengah Arus Modernisasi

21 Agustus 2024   22:37 Diperbarui: 21 Agustus 2024   22:56 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perkembangan zaman yang begitu deras saat ini memengaruhi segala aspek kehidupan, tak terkecuali pendidikan. Beribu informasi tersedia di media sosial manapun dengan topik apapun, yang mau tak mau, kita perlu mengikuti arus perkembangan zaman. Dalam dunia pendidikan, modernisasi dengan kemajuan digitalisasi dan teknologi membawa perubahan dalam kurikulum yang diterapkan, di mana aspek tersebut kini lebih berkiblat pada kurikulum internasional. Namun, di samping itu, nilai budaya lokal tetap harus terlestarikan dengan diimplementasikan dalam kurikulum pendidikan.

Sejatinya, budaya dan kearifan lokal merupakan jati diri peserta didik yang dapat dikembangkan melalui pendidikan berbasis kearifan lokal, yang mencakup tradisi dan nilai-nilai budaya, yang diharapkan dapat diturunkan dari generasi ke generasi, sehingga kearifan lokal takkan hilang oleh waktu. Jadi, tidak hanya diajarkan ilmu pengetahuan modern beserta teknologinya, peserta didik juga dapat mengenal dan menghargai warisan budaya yang diturunkan sebagai ciri daerah mereka.

Implementasi nilai kearifan lokal dalam kurikulum pendidikan bukanlah upaya untuk menolak modernisasi, namun merupakan upaya untuk menyelaraskan pengetahuan global dengan pengetahuan lokal, sehingga peserta didik tidak hanya pandai intelektual, namun juga mempunyai wawasan dan kesadaran atas budaya yang kuat. Dalam persoalan ini, hal yang dapat dilakukan adalah dengan diadakannya praktik dengan sistem terjun langsung dalam masyarakat untuk mempelajari budaya lokal serta mendukung keberlanjutannya, atau contoh lebih simpelnya, merayakan hari tertentu dimana seluruh sivitas mengenakan baju adat maupun melakukan kegiatan yang dapat mengingatkan mereka pada ciri khas budaya yang berlaku.

Dengan demikian, diharapkan pendidikan berbasis kearifan lokal mampu menjaga keberlanjutan identitas budaya di tengah arus modernisasi dan globalisasi, sehingga akar budaya Indonesia tetap terlestarikan sampai generasi selanjutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun