Mohon tunggu...
Politik

Politik Memanas Toleransi Terguncang

17 Mei 2017   22:00 Diperbarui: 17 Mei 2017   22:07 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Politik memanas toleransi terguncang

Mengetahui semua permasalahan yang ada di negara ini dan saat ini. Presiden Joko Widodo melakukan suatu pertemuan antara para pemuka Agama yaitu Agama Hindu, Agama Islam, Agama Kristen, Agama Katolik, Agama Budha, Agama kunghucu. Yang mambahas tentang kerukunan umat beragama di Indonesia. Melihat suasana politik pada saat ini yang sedikit tidaknya akan mempengaruhi sikap toleransi yang ada. Oleh karenanya perlu dilakukan pertemuan untuk membicarakan sikapa toleransi agar bangsa Indonesia tetap pada Kebhinekaanya. Politik dan toleransi akan selalu menjadi bayang-bayang didalam kehidupan masyarakat. Sehingga masyarakat tidak merasakan suatu ketimpanagan yang terjadi pada masyarakat.

Memang benar toleransis itu akan mempengaruhi percaturan politik yang ada di Indonesia. Agar kaum minoritas tidak tertindas oleh kaum mayoritas. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang penuh dengan keragaman. Yang dimana keragaman itu yang menyatukan dan memperkuat bangsa Indonesia dari Sabang sampai Marauke. Keragaman yang ada di Indonesia sangat mengutamakan asas kekeluargan dan gotong royong. Yang dimana asas tersebut akan menimbulkan rasa toleransi yang besar antar seseorang dengan seseorang yang lainnya. 

Sudah kita ketahui bahwa politik yang saat ini sedang memanas sehingga mengakibatkan sikap toleransi menjadi tergangu. Oleh sebab itu untuk meningkatkan sikap dan rasa toleransi yang tinggi maka mari kita harus menjaga suatu kegiatan-kegiatan yang berbau memecah tali silaturahmi kita sebagai bangsa yang beranekaragam. Mari tingkatkan sikap toleransi antar umat beragama, ras, golongan , suku, bahasa, dan hukum adat. Agar Bangsa Indonesia tetap sejahtera dan damai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun