Mohon tunggu...
Ni KomangDesiantari
Ni KomangDesiantari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Mahasiswa Ilmu komunikasi, Gemar menyuarakan isi hati melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Sepenggal Kisah dari Anak Magenta

7 Juli 2023   13:56 Diperbarui: 7 Juli 2023   14:04 2885
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Tips dan Trik Lolos Magang BUMN” Itulah judul video Youtube yang terpampang di layar smartphone ku. Aku menontonnya tak sendirian, ada rekan satu tempat magangku juga. Shinta dan Agus namanya, kita bertiga satu prodi namun beda kelas dan sekarang kami bertiga dipersatukan di tempat magang yang sama. Nama perusahaannya belum aku spill, karena katanya pamali takut tak lolos.

Ting.. Bunyi notifikasi smartphone dalam genggamanku. Itu pesan dari dosen pembimbing PKL ku namanya Pak Bagus. Kurang lebih isi pesannya menyatakan tanggal 4 April kami bertiga harus mempersiapkan diri untuk mengikuti proses Interview agar bisa melakukan PKL atau magang di tempat yang dituju. Yahh meskipun dengan hati dongkol karena merasa di PHP, tapi kami tetap menjawab pesan itu dengan baik. Tak lupa dengan emoticon senyum dan cakupan tangan.

Info untuk interview ini dikirimkan mendadak oleh dosen pembimbing kami, sehingga kami ketar ketir dibuatnya. Berarti jika ada interview apakah aku belum bisa dipastikan lolos magang di tempat itu, lalu aku harus magang dimana lagi? Pikirku.

Hari itu tiba, Aku, Shinta dan Agus berkumpul di satu ruangan yang sama dengan menatap layar laptop masing-masing. Ya, kami sedang melakukan Interview magang. Pertanyaan yang keluar diluar dugaan, pertanyaan di video kemarin yang kami pelajari tak ada yang keluar. Pertanyaan yang keluar malah seputar UU Pers, Kode etik jurnalistik, dan AKHLAK BUMN karena perusahaan yang kami tuju bernaung dibawah Kementrian BUMN. Syukurnya kami bertiga bisa melewatinya, walaupun menjawabnya dengan grogi. 

Sore harinya Pak Bagus selaku dosen pembimbing memberikan bocoran info kepada kami bahwasanya kami diterima magang di perusahaan tersebut. Tentu kami skeptis, antara mempercayai atau tidak.

Namun tetap berdoa yang terbaik saja. Pak Bagus super baik menjadi dosen pembimbing, beliau benar benar memastikan kami agar selalu berada di jalur yang semestinya meskipun terkadangsifat tegasnya dan membuat nyaliku ciut.

Malamnya kamar kost ku seperti kapal pecah. Aku sedang packing baju- bajuku untuk pindah ke Denpasar, karena tempat magangku berada di Denpasar. Kami bertiga bertekad berangkat keesokan harinya pada tanggal 5 April, walaupun belum ada info pasti dari kantor pusat Jakarta yang menyatakan kami diterima magang. Kami PD,dan tetap nekat memantapkan hati untuk move ke Denpasar mencari tempat tinggal terlebih dahulu.

Sampai di Denpasar, kami sudah menemukan tempat tinggal. Lokasinya tak jauh dari tempat magang kami. Beberapa jam kemudian ada satu nomor tak dikenal menghubungiku, menyatakan bahwa aku dan kedua temanku lolos magang dan bisa mulai datang ke kantor tanggal 10 April. Sontak kami bertiga meloncat- loncat kegirangan, kami bertiga lolos magang di perusahaan BUMN dengan menyandang status sebagai peserta MAGENTA (Magang Generasi Bertalenta). Merupakan program dari kementrian BUMN yang memfasilitasi fresh graduate ataupun mahasiswa seperti kami untuk mengikuti magang di perusahaan dengan label BUMN. Dan kata dosen ini merupakan terobosan baru, mahasiswa kampus STAHN Mpu Kuturan bisa berkesempatan magang di BUMN. Tentu ini menjadi tantangan juga bagi kami.

Tepat tanggal 6 April pukul 6 sore, kami diarahkan oleh Pak Bagus untuk datang ke kantor tempat magang kami untuk melakukan penyerahan dari lembaga kampus secara resmi kepada perusahaan. Tak lupa pak bagus selalu berpesan kepada kami untuk selalu menjaga nama baik kampus dan lembaga di tempat magang dan sharing terkait dunia kerja seorang jurnalis.

LKBN Antara Biro Bali, Iya itu nama perusahaan tempatku melakukan program magang. Memasuki ruangan, sapaan Kepala Biro sangat terasa, Bapak Widodo namanya. Beliau sangat humoris tapi tegas bila sudah berbicara tentang jurnalistik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun