Limbah merupakan permasalahan utama di berbagai daerah di seluruh dunia khususnya Indonesia. Kasus sampah di Indonesia memang telah lama tidak menemukan jalan terang, bahkan menurut Kememko PMK tahun 2023, ada 7,2 juta ton sampah di Indonesia yang belum dikelola dengan baik. Hal tersebut akan mengganggu kehidupn masyarakat sehari-hari dan dapat menjadi sumber penyakit fisik bagi manusia dan alam sendiri. Selain berasal dari limbah rumah tangga, industri-industri besar pun menjadi salah satu penyumbang aktif sampah bahkan penyumbang utama sampah yang berbahaya bagi lingkungan. Apabila hal tersebut tidak ditangani bisa-bisa kehidupan yang ada di bumi ini dapat terancam.
Berkembangnya industri dapat mendukung kehidupan sehari-hari mulai dari penyuplai alat dan bahan rumah tangga dan penunjang lainnya, jika kita menghentikan kegiatannya maka kita juga yang akan kena dampatknya, maka dari itu kita harus bia mensiasati kerugian tersebut dengan berbagai inovasi yang dapat diterapkan dalam industri tersebut. Salah satu gagasan yang saat ini masih tergolong baru adalah Green Chemsitry.
Green Chemistry, atau kimia hijau, adalah pendekatan revolusioner dalam bidang kimia yang bertujuan untuk merancang, mengembangkan, dan menerapkan produk kimia yang meminimalkan penggunaan bahan-bahan berbahaya, menghasilkan sedikit atau tanpa limbah, serta mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan manusia. Konsep ini mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan ke dalam proses kimia untuk menciptakan solusi yang ramah lingkungan. Adapun prinsip-prinsip utama yang digunakan dalam Green Chemistry ini yaitu sebagai berikut.
- Preventif daripada Kuratif
- Green Chemistry menekankan pencegahan pencemaran daripada pengobatan limbah. Ini dilakukan dengan merancang proses kimia yang menghasilkan produk dengan sedikit atau tanpa limbah yang berbahaya.
- Efisiensi
- Memaksimalkan penggunaan bahan baku dan energi untuk mengurangi limbah serta menciptakan produk dengan efisiensi yang tinggi.
- Keamanan
- Mengutamakan keamanan manusia dan lingkungan dengan mengurangi atau menghilangkan bahan-bahan beracun atau berbahaya dalam proses kimia.
- Penggunaan Bahan Baku yang Ramah Lingkungan
- Memilih bahan baku yang dapat diperbaharui, memiliki dampak rendah terhadap lingkungan, serta tidak beracun.
- Desain yang Dapat Didegradasi
- Menciptakan produk kimia yang mudah terurai di alam sehingga tidak meninggalkan jejak berbahaya dalam lingkungan.
Konsep Green Chemistry ini sangat cocok untuk diterapkan dalam kehidupan saat ini,, dimana saat ini kita darurat sampah, green chemistry hadir sebagai solusi untuk dapat mengurangi produksi sampah di dunia. Dalam perkembangannya, ternyata telah banyak industri yang telah menggunakan konsep green chemistry di dalamnya, selain itu bagi industri-industri serupa dapat mengimplementasikan konsep tersebut. Adapun beberapa implementasi Green Chemistry dalam berbagai bidang adalah sebagai berikut.
- Industri Farmasi, pengembangan obat-obatan dengan proses sintesis yang lebih ramah lingkungan dan menggunakan bahan baku yang lebih aman bagi manusia.
- Industri Pangan, meminimalkan penggunaan bahan tambahan yang berbahaya dan menciptakan metode pengolahan makanan yang lebih bersih dan aman.
- Industri Energi, pengembangan bahan bakar alternatif yang lebih bersih dan ramah lingkungan serta peningkatan efisiensi dalam produksi energi.
- Industri Material, merancang produk-produk material dengan siklus hidup yang lebih ramah lingkungan dan memanfaatkan bahan baku yang dapat didaur ulang.
Meskipun konsep Green Chemistry menawarkan solusi yang berpotensi revolusioner, masih ada tantangan dalam menerapkannya secara luas. Salah satunya adalah mengubah paradigma industri yang telah terbiasa dengan metode konvensional.Â
Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan, harapan terhadap implementasi Green Chemistry menjadi semakin besar. Kolaborasi antara ilmuwan, industri, pemerintah, dan masyarakat menjadi kunci untuk mewujudkan visi ini. Green Chemistry adalah landasan untuk menciptakan proses kimia yang lebih berkelanjutan, efisien, dan aman bagi lingkungan dan manusia.Â
Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini dalam berbagai industri, kita dapat membentuk masa depan yang lebih bersih, berkelanjutan, dan ramah lingkungan bagi generasi mendatang. Melalui inovasi, pendidikan, dan komitmen global, Green Chemistry memiliki potensi untuk menjadi pilar utama dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan perkembangan industri yang berkelanjutan.
Sumber:
Anggraeni, N.I; Kamara, D.S; dan Dahlan, A. (2012). Sosialisasi Kimia Hijau:Daur Ulang Limbah Organik dan Anorganik Di Desa Padakembangan dan Cilampung Hilir, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya. Dharmakarya: Jurnal Aplikasi Ipteks Untuk Masyarakat, 1 (1), 49-56. ISSN1410 -- 5675
Inayah, Shorihatul, I. W. (2022). Implementasi Green Chemistry dalam Pembelajaran Kimia. Hydrogen: Jurnal Kependidikan Kimia, 42-49.
Ivankovic, Anita, A. D. (2017). Review of 12 Principles of Green Chemistry in Practice. International Journal of Sustainable and Green Energy, 6(3):39-48.