Mohon tunggu...
Ayu Sekar
Ayu Sekar Mohon Tunggu... Guru - Guru

Science-Chem Teacher Cat Hooman

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Paham Filsafat Timur beserta Implikasinya pada Dunia Pendidikan

26 Desember 2023   09:31 Diperbarui: 26 Desember 2023   09:37 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PAHAM FILSAFAT TIMUR BESERTA IMPLIKASINYA PADA DUNIA PENDIDIKAN 

Oleh Ni Komang Ayu Sekarini

Perbedaan kebudayaan antara dunia timur dan barat mengakibatkan timbulnya gaya hidup serta kebiasaan masyarakat yang berbeda. Dari segi penduduknya, orang-orang timur lebih mengutamakan adab dan sopan santu serta memiliki perbedaan perilaku dari kelompok manusia yang lebih muda kepada kelompok manusia yang lebih tua sehingga masyarakat timur lebih dikenal sebagai masyarakat yang memiliki jiwa sosial yang tinggi, sedangkan masyarakat barat lebih mengutamakan kepentingan pribadi dan bertindak berdasarkan logika. Masyarakat barat tidak memiliki aturan kelompok berdasarkan kelompok usia melainkan lebih mengutamakan kebebasan individu sehingga masyarakat barat lebih dikenal sebagai masyarakat yang individualis. Berdasarkan hal-hal tersebut mengakibatkan munculnya perbedaan pemikiran antara masyarakat timur dan barat. Membicarakan tentang cara berpikir, hal tersebut dapat dipelajari melalui filsafat-filsafat timur dan barat yang sangat banyak memiliki perbedaan yang siginifikan.

Indonesia adalah salah satu negara yang terletak pada bagian timur dunia sehingga filsafat yang berkembang di Indonesia lebih ke arat filsafat timur, sehingga pada artikel ini kita akan membahas tentang perkembangan filsafat timur dan penerapannya di Indonesia khususnya pada bidang pendudikan. Filsafat timur adalah adalah sebutan untuk pemikiran-pemikiran yang berasal dari wilayah atau belahan bumi bagian timur (Asia) seperti Tiongkok (Cina), India, dan negara-negara Muslim. Filsafat Tiongkok (Cina) merupakan filsafat yang berkembang di daerah dataran Tiongkok (Cina). Dalam filsafat ini memiliki banyak aliran. Filsafat India adalah filsafat yang berkembang pada zaman kuno di India. Filsafat India terkenal dengan filsafat Hindu dan Filsafat Buddhismenya. Sedangkan untuk filsafat yang berkembang di negara-negara Muslim dikenal dengan istilah Filsafat Islam. Filsafat timur memiliki paham yang dianut dari berbagai macam agama, maka tidak heran pada ajaran-ajaran filsafat timur masih mengandung soal keagamaan.

Berdasarkan perkembangannya, filsafat timur dibagi menjadi beberapa jenis, yang pertama adalah filsafat china. Filsafat China, juga dikenal sebagai "filsafat Tiongkok," adalah salah satu tradisi filsafat tertua di dunia, dengan sejarah yang panjang dan beragam. Filsafat China mencakup berbagai tradisi dan aliran pemikiran yang telah berkembang sepanjang ribuan tahun. Tiongkok (Cina) melihat hubungan manusia dan dunia sebagai satu kesatuan, yakni "kesatuan kosmos" yang tidak dapat diganggu oleh perbuatan-perbuatan manusia yang tidak selayaknya dilakukan. Masyarakat yang memnekuni filsafat ini memiliki cita-cita menjadi "the inner sage" yang berarti orang yang telah membentuk kebajikan dalam dirinya sendiri yang "bijaksana". Filsafat China berkembang melalui beberapa zaman, yaitu: Zaman Klasik (600 -- 200 SM), Zaman Neo -- Taoisme dan Budhisme (200 SM -- 1000 M), Zaman Neo -- Confucianisme (1000 -- 1900 M), Zaman Modern (1900 M -- sekarang). Yang kedua adalah Filsafat India, Filsafat India mencerminkan beragamitas budaya dan tradisi India yang kaya, dengan penekanan kuat pada aspek spiritualitas, moralitas, dan pemahaman mendalam tentang kenyataan. Banyak ajaran dan konsep dalam filsafat India berfokus pada pencarian makna dalam kehidupan, pembebasan dari siklus reinkarnasi, dan mencapai pencerahan atau kesadaran spiritual yang lebih tinggi. Yang terakhir adalah Filsafat Islam, Filsafat Islam mencakup berbagai aspek pemikiran filosofis, termasuk epistemologi (teori pengetahuan), metafisika (pemahaman tentang realitas), etika (moralitas), logika, dan filsafat politik. Filsafat Islam sering mencoba untuk menyintesis ajaran agama Islam dengan tradisi filsafat klasik Yunani dan tradisi filsafat timur seperti neoplatonisme dan pemikiran Persia.

Di Indonesia sendiri, paham filsafat timur masih lekat penggunaannya. Hal tersebut didukung dari budaya yang berkembang di Indonesia dan Indonesia juga merupakan negara yang penduduknya masih mempercayai agama tertentu. Dalam perkembangan filsafat timur di Indonesia, dapat dilihat dari penerapannya dalam dunia pendidikan. Salah satu tokoh yang berpengaruh dalam dunia pendidikan Indonesia yaitu Ki Hajar Dewantara. Gagasan filsafat pendidikan Ki Hajar Dewantara menjadi landasan yang cukup kokoh bagi dunia dan praktisi pendidikan di Indonesia. Bagi Ki Hajar Dewantara, para guru hendaknya menjadi pribadi yang bermutu dalam kepribadian dan kerohanian, baru kemudian menyediakan diri untuk menjadi pahlawan dan juga menyiapkan para peserta didik untuk menjadi pembela nusa dan bangsa. Dengan kata lain, yang diutamakan sebagai pendidik pertama-tama adalah fungsinya sebagai model atau figure keteladanan, baru kemudian sebagai fasilitator atau pengajar. Oleh karena itu, nama Hajar Dewantara sendiri memiliki makna sebagai guru yang mengajarkan kebaikan, keluhuran, keutamaan. Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan adalah tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak. Beberapa poin kunci dalam pemikiran filsafat Ki Hajar Dewantara mencakup: kemanusiaan dan pendidikan untuk semua, pendidikan berbasis budaya lokal, pendidikan karakter dan kebangsaan, pendidikan informal dan budaya, pendidikan sebagai alat pembebasan, dan sikap aktif dan kritis.

Sumber:

Gifari, A., dkk. 2015. Pemikiran Filsafat Ki Hajar Dewantara. Fakultas Pendidikan Bahasa dan Satra, Universitas Pendidikan Indonesia: Tajdid 14(2) Logika dan Penalaran dalam Perspektif Ilmu Pengetahuan.

Sugiarta, I.M., dkk. 2019. Filsafat Pendidikan Ki Hajar Dewantara (Tokoh Timur). Jurnal Filsafat Indonesia 2(3).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun