Kabar baik hadir dari dunia energi baru dan terbarukan (EBT) nasional. Tak lama lagi, kita akan memiliki pabrik katalis pertama di Indonesia.
Adalah, kerjasama antara Pertamina, PT. Pupuk Kujang dan Institut Teknologi Bandung (ITB) yang menginisiasi pembangunan pabrik katalis tersebut. Ketiga pihak ini sepakat untuk joint venture guna membangun itu.
Penandatanganan kerjasama itu dilakukan oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, Plt. Direktur Utama PT Pupuk Kujang, Rita Widayati dan Direktur Utama PT Rekacipta Inovasi ITB Alam Indrawan di Aula Barat, Institut Teknologi Bandung (ITB), Jawa Barat, Rabu (29/7).
Kehadiran pabrik katalis nasional ini sangat penting untuk mendukung berkembangnya energi baru dan terbarukan di Indonesia. Dengan memiliki katalis ini, kita tak akan lagi tergantung dengan teknologi dari luar negeri.
Hal itu juga sejalan dengan arahan pemerintahan Presiden Joko Widodo yang mendorong peralihan ke energi baru dan terbarukan.
Apalagi, kebutuhan akan EBT ini akan semakin besar di kemudian hari. Diprediksi pada 2030 nanti, pertumbuhan dari new and renewable energy ini akan lebih tinggi dibandingkan energi fossil.
Oleh karena itu, sudah sangat tepat jika sepuluh tahun sebelumnya, Pertamina mulai menyiapkan pabrik katalis merah putih untuk mengoptimalkan pengembangan bioenergy di Indonesia.
Disamping itu, jika kita optimal mengembangkan EBT ini, ketergantungan Indonesia terhadap impor BBM juga akan semakin berkurang. Dampak positifnya, tentu saja, akan turut menghemat pengeluaran negara.
Tak salah jika Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro menyebut bahwa pembangunan pabrik katalis ini sebagai langkah strategis dalam meletakan pondasi perekonomian nasional ke depan agar lebih stabil.
Kita sangat berharap banyak dari kabar baik ini. Karena kita bisa membayangkan ketahanan energi Indonesia akan semakin baik ke depan.