Dalam rangka ke Bhinekaan  mengikuti lomba Kolintang bershalawat saya mengajak group terbang (Rebana)yang kegiatannya latihan terbang setiap minggu dengan bershalawat.
Ternyata bershalawat mempunyai banyak cengkok(logat) yang tidak semuanya cocok mengikuti tangga nada diatonis kolintang.
Berbeda dengan Rebana yang alat musik perkusi tanpa nada sehingga selalu cocok digunakan dalam bershalawat.
Permainan rebana mempunyai keunikan ,selain dipukul bersahut sahutan saling mengunci(interlocking),dapat pula di gas dipercepat secara bersamaan (accelerando),maupun di rem (rittardando).
Setelah ber"negosiasi" dengan group untuk kesepakatan mengatasi cengkok2(Logat) yg sulit dipaksakan dalam kolintang diatonis,akhirnya dibuat beberapa penyesuaian,
sehingga istilah yang tepat adalah BerShalawat dengan Kolintang,karena dimainkan di rebana dahulu sebelum di translate pukulannya ke Kolintang.
Yang ini adalah ekpresi kebebasan dimana para pemain puas dengan hasilnya,mudah mudahan dgn cara ini lebih bisa masuk ke kalangan yg lebih luas utk bershalawat.
Selain video latihan ini,ada video yang untuk lomba di youtube....,ada point yang menarik yaitu melody kolintang dapat berbunyi tanpa menggunakan pemukul.
silakan ditonton:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H