Efek global dari internet sangat rentan bagi dunia pendidikan saat ini. Bila sebagai seorang pendidik alias guru tidak merespons dengan baik dan cepat, niscaya proses pembelajaran di sekolah/kelas seperti membuang garam di laut. Kenapa demikian ? Tidak bisa dipungkiri efek global internet sampai ke daerah-daerah pelosok terpencil sekalipun asal ada jaringan entah 3G atau 2G sudah mengusik interaksi sosial dan kultur budaya masyarakat baik itu orang dewasa maupun anak-anak belum lagi keterbatasan waktu para pendidik atau guru karena disibukan dengan rutinitas yang sangat padat.
Di dunia Pendidikan baik pihak sekolah maupun orang tua sangat khawatir efek negatif internet yang terus merusak sendi-sendi kehidupan, begitu banyak konten-konten negatif merajalela tak terbendung. Disini sangat dibutuhkan filter besar agar efek negatif tersebut dapat dibalik menjadi positif terutama problem bagi anak-anak sekolah.Â
Pihak sekolah dan orang tua wajib saling mendukung menciptakan jurus agar hal-hal negatif di dunia internet (dunia maya) tersebut tidak menjadi konsumsi anak-anak mereka baik saat di sekolah maupun saat di rumah. Apalagi dengan kota-kota besar yang telah disediakan akses internet 4G, perlu trik atau jurus jitu agar dapat mengatasi problem efek negatif internet.
Dari pengamatan kami ada 2 (dua) hal yang paling mengganggu dunia pendidikan dengan adanya akses internet yakni Game (baik offline maupun online) dan browsing konsten negatif. Untuk konten negatif (berbau pornografi) atau kekerasan telah di filter oleh kementrian kominfo, namun bila sudah akses di dunia maya, ada saja konten negatif yang didapat oleh anak-anak kita. Persoalan ini tidak bisa dibiarkan terus oleh pendidik (guru di sekolah) dan orang tua tentunya. Dimana waktu terbanyak adalah anak dengan orang tua setelah ke sekolah dan atau sebelum ke sekolah.
Sebuah karya yang luar biasa dari Pak Sukani memberikan kesempatan bagi para pendidik untuk menguasai trik atau jurus yang dapat diimplementasikan di dunia internet. Di kelas-kelas yang di latih Pak Sukani banyak sekali trik dan jurus untuk menyibukan anak dengan memberikan beban kerja yang cukup lewat dunia maya (internet) sehingga waktu yang dibutuhkan si-anak terbatas untuk mengakses game dengan hp android mereka atau browsing konten-konten negatif.
Pertanyaannya sempatkah para pendidik dalam menyiapkan semuanya itu. Di kelas Pak Sukani pendidik di asuh menguasai aplikasi yang luar biasa manfaatnya karena sangat menghemat waktu kerja para pendidik. Salah satunya yang sangat bermanfaat bagi guru adalah menggunakan program/software Plickers dan ZipGradeyang sangat bermanfaat sebagai alat evaluasi beserta cara pengkoreksian dengan android yang simpel sehingga memberikan kemudahan bagi guru dalam proses pembelajaran di kelas.
Sangat diharapkan pendidik menguasai program tersebut karena pendidik akan miliki banyak waktu untuk mengerjakan hal-hal lain baik mengurus rumah tangga, pekerjaan administrasi yang menumpuk namun akan miliki banyak waktu menyiapkan materi ajar dan soal-soal atau game-game yang dapat di pelajari oleh anak di kelas online bersama guru dan orangtua.
Salam hebat untuk pak Sukani. Berkarya terus untuk negeri tercinta Indonesia.....Terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H