Kalau dihitung-hitung, sudah hampir genap dua bulan rasanya saya karantina di rumah karena virus Corona. Dua bulan ini, bisa dibilang hampir setiap hari berita kurang baik datang tak henti-hentinya pada kita, mulai dari bertambahnya jumlah pasien secara signifikan, PHK yang terjadi dimana-mana, BPJS naik, kurangnya APD hingga isu soal penerapan herd immunity di Indonesia.
Banyak hal yang berubah dalam dua bulan ini, bukan hanya soal kita tapi juga dunia. Perubahan ini terjadi begitu cepat, sampai-sampai terkadang rasanya tidak nyata kita bisa berubah secepat ini. Mulai dari kebiasaan cuci tangan, menghilangnya budaya 'salaman' hingga penerapan kerja dan sekolah dari rumah secara online, semua seakan ‘dipaksa’ menjadi rutinitas baru yang katanya adalah “New Normal”.
Meski hampir seluruh berita yang bersliweran kadang bikin ketar-ketir tetapi, bagi saya ada beberapa hal yang masih bisa kita ambil dari corona, tentu bukan virusnya ya. Berikut 3 hal positif (di mata saya) yang bisa kita ambil selama masa berdiam diri di rumah ini:
1. Meningkatkan Standar kebersihan
Sejak kasus Corona pertama diumumkan di Indonesia, kewaspadaan kita menjadi semakin meningkat jauh dibanding sebelumnya, terutama soal standar kebersihan.Berbagai upaya pencegahan Corona yang dianjurkan WHO kita coba lakukan, mulai dari membangun kebiasaan sederhana seperti yang tadinya jarang mencuci tangan sebelum makan sekarang membawa hand sanitizer kemana-mana hingga mulai memasak makanan dirumah agar lebih terjamin kebersihannya.
2. Meningkatkan Skill
Selama di rumah, sebenarnya saya sebagai pelajar justru mengalami tantangan yang lebih besar dibandingkan saat saya berada di kosan. Untuk saya, berada di rumah berarti harus bisa mengatur waktu seefisien mungkin agar bisa menyelesaikan tugas kuliah tapi tetap tidak meninggalkan pekerjaan rumah.
Selain manajemen waktu, berada di rumah membuat kita bisa memanfaatkan waktu sepenuhnya tanpa terpotong waktu di perjalanan atau kemacetan, hal ini bisa dimanfaatkan untuk membaca buku, menulis, ikut webinar, menggambar atau memulai hal-hal baru yang mungkin nggak pernah terpikir sebelumnya atau hanya tercatat di list revolusi tahunan yang realisasinya jarang sekali.
Saya sendiri selama pandemi mencoba berkebun di halaman depan rumah, tentu saja saya nggak nyangkul tanah dan berkebun sungguhan tetapi lebih kayak main congkel-congkel tanah namun, ternyata hal ini pun rasanya cukup menenangkan karena kita bisa berhenti sejenak dan melepas penat dengan mengamati hijaunya tumbuhan. Tak perlu membeli biji, kita bisa menggunakan barang-barang yang ada di dapur seperti akar daun bawang, ubi dan bawang.
3. Meningkatkan Rasa Kepedulian
Lewat pandemi ini kita bisa merasakan betapa diujinya rasa kepedulian kita terhadap sesama, baik antara pemerintah dengan rakyatnya maupun antar rakyat. Lewat donasi kita dapat melihat bahwa sedikit kepedulian bisa besar artinya untuk mereka yang membutuhkan. Dari pandemi kita mengetahui, bahwa ada mereka yang sedang berjuang dan berkorban di garda terdepan dan sudah sepatutnya kita apresiasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H