Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca. Airport of Birth : HLP Current Airport : DPS

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Maskapai di Antara Generasi Z dan Generasi Lainnya

10 Oktober 2024   21:28 Diperbarui: 12 Oktober 2024   10:03 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbagai inovasi perlu dilakukan seperti misalnya mengubah skema dari program loyalitas maskapai dimana para anggotanya bisa menukarkan poin dengan berbagai jenis layanan -- tidak hanya penerbangan ataupun hotel -- tapi juga dengan layanan lainnya terutama yang berhubungan dengan kegiatan liburan mereka seperti penyewaan kendaraan dan lainnya.

Loyalitas terhadap maskapai (brand loyalty) masih perlu dijadikan perhatian maskapai dari para pelanggannya dari berbagai generasi, maskapai kini tidak hanya cukup dengan mengandalkan program loyalitas maskapai (frequent flier) saja atau bahkan hanya dengan mengubah skemanya.

Kehadiran flight pass dapat dijadikan pemikiran bagi maskapai untuk meningkatkan loyalitas.pelanggannya sekaligus dapat menjadi maskapai yang dapat memesan lebih awal tiket perjalanan udara bagi pelanggannya selama sebuah kurun waktu.

Dengan flight pass, para pelaku perjalanan dapat hanya membayar sekali atau juga berlangganan (flight subscription) dan kemudian melakukan beberapa penerbangan dalam kurun waktu tertentu serta dengan tujuan bervariasi dari satu maskapai ke maskapai lainnya.

Maskapai Malaysia Airline dengan MHFly Pass ASEAN misalnya menawarkan tiga zona dimana salah satunya penerbangan dari Kuala Lumpur ke Bali pp.

Jumlah pengguna angkutan udara  memang akan selalu cenderung terus bertambah tapi maskapai jangan sampai melupakan bahwa pelanggannya juga akan berasal dari berbagai generasi dimana pilihan dan preferensinya dapat berbeda beda, sehingga maskapai perlu terus berinovasi dalam menjaring dan meningkatkan loyalitas pelanggannya.

Namun demikian, akan selalu ada kemungkinan keberadaan maskapai yang hanya mengandalkan statistik peningkatan jumlah pelaku perjalanan udara saja, dengan kata lain maskapai tetap berada di old school.

Old School yang artinya melakukan dengan cara yang lama, padahal menurut situs McKinsey, pada tahun 2025 nanti generasi Z di Asia akan berjumlah seperempat dari total penduduk di Asia.

Jika kita mengambil angka 1,5 milyar orang saja, ini berarti jumlah generasi Z di Asia berjumlah sekitar 375 juta orang, apakah ini bukan pangsa pasar yang menjanjikan?

Salam Aviasi

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun