Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca. Airport of Birth : HLP Current Airport : DPS

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Maskapai di Antara Generasi Z dan Generasi Lainnya

10 Oktober 2024   21:28 Diperbarui: 12 Oktober 2024   10:03 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : Pixabay.com/ty_yang

Para pelaku perjalanan umumnya memiliki tiga latar belakang dalam melakukan perjalanan yaitu untuk bisnis, leisure dan sosial seperti mengunjungi saudara dan kerabat, oleh karena itu pula para maskapai penerbangan membagi para pelanggannya berdaasarkan ketiganya.

Pertanyaannya kini apakah ketiga latar belakang itu masih sepenuhnya dapat dijadikan dasar oleh maskapai -- bahkan stelah pandemi sekalipun -- dimana pertemuan atau meeting secara daring kini menjadi salah layanan yang dapat diandalkan?

Kita juga tidak dapat menyampingkan fakta bahwa para pelaku perjalanan tersebut berasal dari berbagai generasi -- mulai dari generasi baby boomer, millenial hingga generasi Z dimana setiap generasinya memiliki pilihan dan preferensinya masing masing.

Pilihan dan preferensi yang berbeda beda ini setidaknya perlu diakomodasi oleh maskapai bila ingin menjaring sebanyak mungkin pelanggan, apa langkah yang mesti menjadi perhatian maskapai?

Apakah dengan menawarkan harga tiket rendah dan pemberian diskon sudah cukup?

Kedua hal ini dari sisi maskapai tidak selamanya dapat dilakukan terutama ketika tingkat keterisian kursinya tinggi terlebih pada musim liburan tiba, sedangkan dari sisi pelaku perjalanan yang berasal dari berbagai generasi yang memiliki tingkat sensitivitas masing masing yang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor pula.

Misalnya pada generasi Z dengan gaya hidup frugal nya,.mereka ini adalah frugal flier.yang cenderung akan lebih sensitif terhadap harga dibandingkan pelaku perjalanan dan wisata lainnya karena akan lebih memilih membelanjakan uangnya di destinasi daripada pada perjalanan.

Selain menjaring pelanggan, maskapai juga perlu meningkatkan loyalitas pelanggan terhadap maskapai agar mereka tetap menggunakan jasa maskapai dalam memenuhi segala kebutuhan perjalanan pelanggannya.

Kita mengenal program loyalitas maskapai atau frequent flier pastinya, program ini memang terbilang jitu dalam meningkatkan loyalitas pelanggan maskapai, namun apakah program ini dapat meningkatkan loyalitas pelanggan maskapai dari berbagai generasi?

Dalam survei "Beyond the Ticket: Winning Traveler Loyalty with Rewards & Ancillary Services", situs OAG menyimpulkan bahwa dari 2,000 orang yang di Amerika Utara hanya 65% dari generasi Z serta 70% dari generasi milenial yang mendaftar program frequent flier maskapai, di lain sisi 80% dari generasi Baby Boomers serta 89% dari generasi X yang mendaftar program frequent flier.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun