Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca. Airport of Birth : HLP Current Airport : DPS

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Melihat Aviasi dari Pilihan dan Kebutuhan Operator Pesawat

30 Januari 2024   10:00 Diperbarui: 1 Februari 2024   09:30 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Maskapai penerbangan berjadwal biasanya melakukan pembelian pesawat dengan dua latarbelakang yaitu ekspansi armada atau juga karena alasan pergantian pesawat mereka yang sudah menua.

Ekspansi maskapai dilakukan jika maskapai berencana menambah frekuensi penerbangan pada beberapa rute mereka serta juga karena ingin menambah rute penerbangan mereka.

Dalam melakukan satu atau keduanya maka maskapai akan memiliki dua faktor yang dapat memengaruhi keputusan mereka pada jenis dan tipe pesawat yang mereka akan beli, kedua faktor tersebut adalah pilihan dan kebutuhan.

Pilihan disini mengacu pada jenis pesawatnya yang sesuai dengan kebutuhan maskapai, misalnya jika maskapai berencana membuka rute baru jarak pendek, maka pilihannya bisa pesawat berbadan sedang seperti keluarga B 737 atau keluarga A 320 namun jika rute regional maka maskapai memiliki pilihan pesawat regional seperti Airbus A 220, Bombardier CRJ 100 atau ATR.

Bagaimana jika kemudian ada sebuah maskapai yang tidak bisa membeli pesawat baru baik untuk menggantikan pesawat mereka yang sudah tua dan juga untuk memperluas jaringannya ?

Maskapai ini pastinya akan berusaha semaksimal mungkin untuk menemukan jalan lain untuk membeli pesawat untuk memenuhi kebutuhannya.

Inilah gambaran mengenai keadaan dan kondisi yang dihadapi oleh maskapai asal.Korea Utara, Air Koryo dimana maskapai ini tidak bisa membeli pesawat penumpang dan kargo (airliner) dari negara barat karena adanya sanksi oleh PBB pada tahun 2017 yang lalu.

Adalah resolusi PBB 2397 tanggal 22 Desember 2017 yang menyebabkan pelarangan segala jenis kegiatan perdagangan dengan Korea Utara sebagai imbas peluncuran Interconinental Ballistic Missiles oleh Korea Selatan pada tahun yang sama.

Pada sisi aviasi ini berarti maskapai Air Koryo tidak bisa membeli pesawat baru dan hanya bisa mengimpor suku cadang dan merawat pesawatnya untuk mempertahankan kelaikan udara pesawat pesawat yang mereka miliki saat ini.

Alhasil, maskapai masih mengoperasikan pesawat buatan Soviet yang rata rata umurnya 30 tahun lebih -- walau ada beberapa dari pesawatnya buatan tahum 2010 yaitu pesawat besutan pabrikan pesawat asal Ukraina, Antonov.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun