Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca. Airport of Birth : HLP Current Airport : DPS

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Memaknai Pertahanan dari Debat Capres 3

10 Januari 2024   04:27 Diperbarui: 11 Januari 2024   12:51 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : Kompas.com

Pada debat Capres 3 kemarin dibahas mengenai hal yang sangat menarik tapi penting yaitu pertahanan di mana masing-masing paslon mengungkapkan pendapatnya.

Namun mari kita untuk tidak mengulas pendapat masing-masing calon melainkan berusaha mencoba untuk memahami apa dan perlunya pertahanan bagi sebuah negara (yang berdaulat).

Pertahanan tidak selamanya berarti peperangan ataupun pertempuran karena mencegat objek yang berusaha masuk dan menyusup ke wilayah atau teritori kita itu adalah juga pertahanan -- artinya pertahanan adalah untuk mengantisipasi segala serangan atau gangguan yang mungkin dapat terjadi sewaktu waktu.

Serangan tidak hanya bisa terjadi dengan melibatkan personel dan peralatan militer saja tapi juga lainnya seperti serangan siber sehingga untuk mengantisipasinya membutuhkan sistem yang setidaknya sama kuat dengan serangan tersebut -- dan akan lebih baik lagi jika lebih kuat sehingga dapat mengeliminasi segala jenis serangan.

Sistem tersebut bisa berupa peralatan dan perangkat lunak komputer misalnya untuk menangkis serangan siber, sedangkan untuk menangkis serangan oleh personel dan peralatan militer pastinya juga membutuhkan personel dan peralatan militer.

Ahli perang asal Tiongkok, Sun Tzu pernah mengatakan  To secure ourselves against defeat lies in our own hands, but the opportunity of defeating the enemy is provided by the enemy himself, yang diterjermakan langsung akan berbunyi: "untuk mempertahankan diri dari kekalahan ada di tangan (kekuatan) kita, akan tetapi kesempatan untuk mengalahkan musuh ada di musuh itu sendiri."

Bila kita ilustrasikan dengan pesawat tempur akan seperti ini: kita hanya memiliki pesawat tempur kelas sedang untuk menghadapi serangan pesawat tempur kelas berat, tentunya saat pesawat kita akan mencegatnya, pesawat tempur penyusup sudah melakukan serangan selanjutnya ke teritori kita karena pesawat tempur kita kalah cepat.

Mungkin kemudian ada yang bertanya, "memang ada yang akan menyerang kita?''

Untuk menjawabnya, kita coba memaknai kata kedaulatan atau dalam bahas inggrisnya sovereignity di mana menurut situs merriam-webster, kedaulatan selalu berkaitan dengan kekuatan dan jika dalam konteks negara, kekuatan artinya memiliki kekuasaan atas teritorinya baik di laut, udara dan darat tanpa campur tangan pihak (negara) lain.

Artinya para nelayan kita di laut bisa menangkap ikan di perairan kita tanpa diganggu, semua pesawat yang menggunakan ruang udara kita merasa aman dan selamat, dan di darat pemerintahan dapat berjalan dan membangun negara dalam berbagai sektor baik itu ekonomi, politik dan lainnya tanpa campur tangan negara lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun