Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca. Airport of Birth : HLP Current Airport : DPS

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pariwisata Berkelanjutan di Antara Pilihan dan Preferensi

27 Desember 2023   10:12 Diperbarui: 28 Desember 2023   01:29 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : pixabay.com

Untuk agar terjadi keseimbangan antara persediaan dengan permintaan hasil bumi bisa dilakukan dengan dua cara yaitu menghentikan atau mengurangi segala aktivitas yang dapat mempengaruhi keseimbangan tersebut.

Tapi pertanyaannya adalah akankah semudah membalikan telapak tangan ?

**

Apabila kita membicarakan tentang keberkelanjutan dalam konteks pariwisata maka kita tidak bisa meninggalkan pemahaman kita terhadap pariwisata sebagai industri dimana terdapat beberapa pihak yang berada di dalam nya yaitu pelaku wisata (holidaymaker), pelaku usaha, masyarakat lokal dan pemegang kebijakan.

Pelaku wisata di wisata berkelanjutan bisa terdiri dari dua grup yaitu pelaku wisata yang memang sudah menjadikan keberlanjutan sebagai pola/gaya kehidupannya serta grup lainnya yang belum menjadikan kebetlanjutan sebagai pola kehidupannya.

Pengalaman berliburnya akan berbeda diantara dua grup tersebut dimana tingkat kepuasaan liburannya akan lebih tinggi pada yang sudah menjalani kehidupan berkelanjutan daripada yang belum.

Pelaku wisata yang belum terbiasa menjalani hidup berlanjutan akan melalui proses adaptasi selama liburannya.

Apakah seorang wisatawan mainstream akan menjadikan destinasi wisata berkelanjutan sebagai pilihan pertamanya saat akan berlibur, begitu pula sebaliknya, apakah wisatawan yang hidup berkelanjutan akan memilih destinasi wisata mainstream sebagai tujuan liburan nya ?

Seseorang yang tidak suka berkunjung ke desa wisata tidak menjadikannya sebagai insan yang tidak berkelanjutan karena bisa saja dia justru berlibur di destinasi wisata mainstream, hanya saja karena dia telah menerapkan kehidupan berkelanjutan maka dimana pun dia berada, dia akan tetap menjalani hidup berkelanjutan.

Misalnya dia berlibur di sebuah pulau yang sudah terkenal dengan berbagai daya tariknya tapi dia mengisi liburan nya dengan berkunjung ke spot spot wisata serta memilih penginapan yang menerapkan konsep keberkelanjutan (sustainability).

Pada sisi pelaku usaha, pertanyaan yang bisa timbul adalah pada pangsa pasar mana mereka akan berfokus, jika fokus pangsa pasarnya yang berkelanjutan maka mereka membuka penginapan dengan berkonsep berkelanjutan karena bukan disana dia berfokus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun