Nama besar seperti Mitsubishi dan Kawasaki mungkin sudah tidak asing di telinga kita karena produk-produk mereka berupa kendaraan roda empat dan roda dua banyak terlihat di jalan jalan, akan tetapi kedua nama besar ini dahulunya adalah dua dari beberapa perusahaan yang memproduksi pesawat.
Iya benar, Jepang yang kini kita kenal dengan industri otomotif dan elektronik nya dahulunya juga memproduksi pesawat terutama pesawat militer dalam berbagai jenis mulai dari pesawat tempur hingga pesawat pembom.
Semasa Perang Dunia 2 dapat dikatakan penggabungan antata kekuatan laut dan udara jepang sangat kuat dengan kapal kapal laut perang mereka termasuk kapal kapal induk yang dijadikan sebagai pangkalan bagi pesawat pesawat militer Kekaisaran Jepang.
Serangan Pearl Harbor oleh ratusan pesawat tempur dan pembom Jepang tidak hanya memenangkan Jepang dalam pertempuran tersebut tapi juga melumpuhkan kekuatan laut Amerika yang saat itu ditempatkan di satu "keranjang".
Kemenangan Jepang pada serangan ini melibatkan lebih dari 400 unit pesawat dalam berbagai jenis, jumlah tersebut setidaknya menggambatkan begitu besarnya industri pesawat Jepang ketika itu.
Pabrikan pesawat mulai dari Mitsubishi Heavy Industries, Fuji, Nakajima Aircraft Company, Kawasaki hingga Yokosuka adalah pabrikan pabrikan yang banyak memasok pesawat militer kepada militer Kekaisaran Jepang ketika itu.
Akan tetapi usai kekalahan Jepang di Perang Dunia 2, Industri pesawat dari negara matahari terbit ini sepertinya justru semakin redup dan dalam perkembangannya hingga kini industri elektronik dan otomotif menjadi dua industri andalan Jepang.
Padahal peralatan elektronik sebenarnya juga terdapat di instrumen pesawat sehingga Jepang sebenarnya mampu membangun pesawat, termasuk pesawat penumpang dan kargo (airliner), akan tetapi pesat nya industri elektronik tersebut sepertinya tidak menyentuh industri aviasi nya baik dalam memproduksi pesawat militer dalam berbagai jenis maupun sipil,
Setidaknya ada satu pesawat penumpang dan kargo yang pernah diproduksi oleh Jepang setelah perang dunia 2 adalah NAMC YS-11 yang terbang pada tanggal 30 Agustus 1962 serta mulai terbang secara komersial pada bulan April 1966 oleh maskapai Toa Airways.
Pesawat YS-11 adalah besutan Nihon Aircraft Manufacturing Corporation (NAMC) yang merupakan konsorsium yang didirikan oleh beberapa eksekutif dari Mitsubishi Heavy Industries, Fuji Heavy Industries, Sumitomo, ShinMaywa Manufacturing, Nihon Kogata Hikoki, Kawasaki Heavy Industries, dan Showa Aircraft.