Pabrikkan Airbus melalui project ZeroE nya dikabarkan telah berhasil melakukan demonstrasi pada dua pesawat besutannya yaitu A 350-1000 dan A 380 dengan nomor produksi MSN1.
Airbus melalui project ZeroE nya ini bertekad untuk menghasilkan pesawat penumpang yang secara penuh meninggalkan bahan bakar fosil di tahun 2035 nanti
Beberapa pihak memprediksi gas hidrogen ini akan menjadi bahan bakarnya menggantikan aviation fuel yang berasal dari bahan bakar fosil dimana pada pengaplikasiannya gas hidrogen ini akan diubah menjadi electricity melalui fuel cell yang kemudian memberikan propulsi kepada pesawat.
Ini berarti bahwa pesawat tidak perlu memikul baterai yang sangat besar dan berat serta tidak perlu di recharge seperti pada kendaraan bertenaga listrik lainnya.
Beberapa tes sudah dilakukan oleh Airbus bersama dengan beberapa mitranya pada project ini, salah satu tes penerbangan berhasl menerbangkan pesawat super jumbo selama 4 jam.
Akan tetapi benarkah hidrogen akan menjadi sahabat pengganti bahan bakar fosil dari industri aviasi dikala beberapa pihak juga masih terus melakukan studi dan penelitian serta percobaan dari selain hidrogen diantaranya bahan alami dan juga hewan ?
Kekhawatiran dari beberapa pihak akan bahaya hidrogen yang lebih mudah terbakar juga muncul, kita tentu masih mengingat tragedi balon udara Hinderburg bertenaga hidrogen terbakar dan meledak di udara saat hendak berlabuh.
Untuk mem hijau kan langit dibutuhkan bahan bakar yang tidak meninggalkan jejak emisi terlalu banyak, namun faktor keamanan dan keselamatan tetap tidak dapat dikompromikan.
Berbagai studi dan penelitian yang kini terus dilakukan oleh banyak pihak adalah untuk menghasilkan bahan bakar terbarukan bagi industri aviasi yang dikenal dengan Sustaainable Aviation Fuel (SAF) Â serta tidak hanya dilakukan berdasarkan untuk meng hijau kan langit tapi juga tetap menempatkan keselamatan pengoperasion pesawat terutama pada mesin yang tidak hanya saja sebagai tenaga pendorong saja tetapi juga memasok segala kebutuhan sistem pesawat seperti electricity dan oksigen dengan sirkulasinya pada kabin.
Kita memang sudah saatnya mulai memikirkan bahan bakar terbarukan untuk menggantikan bahan bakar fosil yang selain akan habis pada satu titik.waktu juga untuk menjaga dan memelihara bumi agar dapat terus menjadi tempat tinggal yang sehat bagi manusia.
Jumlah penduduk yang terus bertambah justru meningkatkan kebutuhan akan kendaraan untuk memenuhi kegiatan mobilitas manusia dan bila kita terus menggunakan bahan bakar fosil maka semakin tinggi pula jejak emisi yang dihasilkan bila tanpa diselingi oleh usaha usaha kita baik dalam hal meminimalkan maupun meninggalkan secara total penggunaan baham bakar fosil.