Bandar udara internasional Soekarno Hatta (CGK) sedang direvitalisasi oleh pemerintah sebagai antisipasi peningkatan permintaan di dunia penerbangan komersial.
Revitalisasi meliputi upgrade dan perluasan di dua sisi bandar udara yaitu terminal pada sisi darat dan landasan pacu pada sisi udara.
Terminal 2 akan mengalami peningkatan kapasitas menjadi 21 juta penumpang dari sebelumnya 9 juta penumpang, peningkatan kapasitas ini akan memperluas area terminal 2 (2D, 2E dan 2F) dari 173.608 m2 menjadi 234.50m2.
Sedangkan di terminal 1 perluasan area dilakukan pada lantai dasar dan lantai 1 dengan masing masing seluas 46.100 m2 dan 38.200 m2.Â
Sedangkan pada landasan pacu akan dipasang dengan software baru dari pihak Airnav Indonesia sebagai Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI).
Informasi mengenai software apa yang dipasang tidak tersedia baik di situs kemenhub maupun airnav, namun jika kita melihat ke belakang, bandar udara Soetta ini telah mengalami upgrade pada radar nya baik primary dan secondary nya pada tahun 2016 yang lalu.
Dilansir dari situs bandarasoekarnohatta, radar tersebut dilakukan sebagai proses peremajaan peralatan navigasi udara di bandara Soetta mengingat usia radar di Soetta ini sudah mencapai 32 tahun.
Secara keseluruhan, revitalisasi  ini akan meningkatkan kapasitas bandara CGK menjadi 110 juta penumpang per tahun dari sebelumnya dengan 65 juta penumpang per tahun.
Proses revitalisasi bandar udara Soekarno Hatta ini akan rampung pada akhir tahun 2023 ini (Kompas.com 25/7/23).
Perluasan di terminal 1 yang termasuk area untuk check-in dan boarding juga termasuk perluasan area komersial, ini berarti akan ada pula peningkatan pendapatan non penerbangan (non aeronautical income) serta pekerja di bandara.