Beberapa warga yang tinggal disekitar bandara Yogyakarta Kulon Progo (YIA/WAHI) mengeluhkan kerusakaan pada beberapa properti mereka akibat dari kegiatan penerbangan.
Kerusakan meliputi atap rumah dan gapura serta beberapa pohon tumbang akibat embusan gas buang dari pesawat yang hendak mendarat (Kompas 23/7/23).
Pihak pengelola bandara Angkasa Pura 1 dikabarkan akan menindaklanjuti laporan masyarakat di daerah kawasan bandara YIA tersebut dengan meninjau langsung ke lokasi.
Kejadian ini setidaknya berkaitan dengan beberapa hal seperti Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) serta juga jet wash dan wake turbulence dimana satu atau kedua nya dapat menjadi penyebab dari kerusakan yang dialami warga setempat.
Mari kita sama sama belajar mengenai semua itu satu persatu.
Jet Wash dan Wake Turbulence
Keduanya bisa disebut sebagai turbulensi hanya saja sumber nya berbeda, jet wash bersumber dari mesin pesawat sedangkan wake turbulence dari sayap pesawat.
Jet wash adalah seperti knalpot pada kendaraan yang menghembuskan angin berisi gas dari proses pembakaran di combustion chamber di mesin turbin pesawat.
Jet wash tidak sama dengan jet blast yang merupakan hentakan dari mesin jet pada tingkat full seperti saat takeoff, jet blast bisa kita lihat pada bandara St. Maarten (SXM) yang memang terkenal dengan fenomena jet blast ini.
Wake turbulence atau juga disebut dengan wake vortex, ini merupakan hasil dari proses pada sayap dalam menghasilkan gaya angkat kepada pesawat dimana gaya angkat tersebut dihasilkan dari perbedaan tekanan udara disayap yakni tekanan udara rendah di bagian atas sayap dan tekanan udara tinggi di bagian bawah sayap.