Maskapai mempensiunkan dini pesawat umumnya memang berkaitan efisiensi pada biaya operasional dan perawatan yang sudah mulai memberatkan maskapai.
Kemunculan pesawat yang lebih baru dan lebih efisien dapat mempercepat proses pertimbangan bagi maskapai untuk segera mempensiunkan dini beberapa pesawatnya, kita bisa melihatnya pada kemunculan pesawat Airbus A 320Neo yang lebih efisien dari A 320 dengan diikuti oleh Boeing dengan B 737 MAX nya yang lebih efisien dari B 737 Next Generation nya.
Walaupun umumnya pabrikan menetapakan cycle usia pesawat yang umumnya bisa hingga 30 tahun operasional namun maskapai mempensiunkan dini jauh dari sebelum waktu tersebut.
Begitu pula pada pesawat militer dengan cycle nya, namun biasanya pihak militer melakukan cara untuk memperpanjang usia operasional pesawat dengan misalnya melakukan retrofit pada pesawat mereka ketika negara belum memiliki anggaran untuk pengadaan pesawat pengganti.
Dalam kata lain, sangat lah jarang mendengar pihak militer mempensiunkan dini pesawat nya, oleh karena itu tidak mengherankan jika mempensiunkan dini pesawat oleh pihak militer Inggris ini menimbulkan perdebatan.
Inilah yang terjadi di Inggris ketika pihak Angkatan Udara Inggris memutuskan untuk menarik pesawat C-130 J mereka dari armada nya (withdrawn from use/WFU) lebih awal dari rencana yaitu dari tahun 2035 ke 2023.
Keputusan ini diambil sebagai hasil review pertahanan yang dilakukan pada tahun 2021 silam.
Bulan Juni 2023 kemarin merupakan bulan terakhir bagi pesawat super hercules RAF menempati rumah mereka yang selama ini sebagai base mereka.
Latarbelakangnya menurut pihak RAF adalah efisiensi biaya operasional, penjabaran biaya operasional ini terletak pada daya angkut dari pesawat yang dibutuhkan namun dengan biaya yang tidak besar.
Ilustrasi nya seperti ini, jika kita banyak mengirim logistik dengan berat rata rata 1.000 kg namun memiliki pesawat dengan daya angkut 600 kg berarti kita harus mengirim dua pesawat atau dua kali penerbangan pada satu pesawat.