Negara Turkiye akan menjadi satu dari sedikit negara didunia yang memproduksi pesawat tempur generasi lima dengan pesawat yang mereka namakan  KAAN yang artinya King of All Kings atau Raja dari semua Raja.
Pesawat ini adalah besutan Turkish Aerospace Industries (TAI) merupakan pesawat siluman generasi lima dengan multi peran dan sebagai air superiority fighter.
Prototype dari pesawat ini di 'roll out' pada tanggal 18 Maret 2023 yang lalu, roll out artinya diperkenalkan kepada publik -- juga berarti pesawat melakukan ground testing (taxiing dan landasan pacu) dalam istilah penerbangan.
Sekilas desain pesawat memiliki kemiripan dengan pesawat Lockheed Martin F-22 Raptor yang merupakan pesawat tempur generasi 5 pertama didunia.
Perjalanan pesawat ini masih lah jauh sebelum dapat mengangkasa dimana penerbangan pertamanya baru dijadwalkan pada tahun 2026 setelah pesawat ini masuk ke tahap produksi selain dari prototype nya dengan blok 0.
Liku liku perjalanan nya juga termasuk pada mesin yang akan memberi power ke pesawat tempur ini, karena banyak yang menyebut bahwa mesin GE 110 pada prototipe yang dipasang saat ini belum lah final dan hanya untuk kebutuhan ground testing.
Untuk urusan mesin ini, Turkiye sepertinya harus menghadapi (kongres) Amerika yang bisa saja menentang segala kerjasama perusahaan pengembang mesin pesawat asal Amerika ataupun ekspor mesin ke Turkiye.
Sebabnya adalah pembelian missile oleh Turkiye dari Russia pada tahun 2017 dan sebagai konsekuensi nya Turkiye dikeluarkan dari grup negara negara dalam pengembangan pesawat F-35 (sebelumnya bernama Joint Strike Fighter/JSF).
Konsekuensi tambahannya adalah Turkiye tidak bisa memiliki pesawat F-35, juga tidak disetujui meremajakan pesawat F-16 mereka dengan varian terkini (F-16V).
Dalam perjalanan mencari mesin untuk pesawat ini, Turkiye sudah melakukan serangkaian pembicaraan dengan Rolls Royce namun beberapa kendala masih dalam negosiasi hingga kini.