Di jaman serba online seperti sekarang ini, sangatlah mudah dan cepat bagi kita untuk memesan tiket pesawat dan kamar akomodasi serta perencanaan perjalanan lainnya.
Hal ini karena para penyedia layanan perjalanan baik yang disediakan langsung oleh pihak  penyedia layanan maupun pihak ketiga melalui berbagai platform baik itu situs maupun apps.
Dalam perkembangannya pula banyak kejadian dimana para pelaku perjalanan mengalami pengalaman buruk dari layanan online tersebut namun sebabnya bukan dari pihak penyedia layanan langsung maupun pihak ketiga melainkan disebabkan oleh pihak pihak lain yang berniat buruk.
Salah satunya adalah dengan membangun situs perjalanan atau travel site yang sedemikian canggihnya dengan menyediakan layanan serupa layaknya travel site resminya.
Situs maskapai dan akomodasi banyak yang menjadi targetnya sehingga dengan banyaknya situs perjalanan palsu atau fake travel sites ini membutuhkan kejelian dari para pelaku perjalanan ketika akan memesan tiket atau memesan akomodasi.
Salah satu cara trick nya adalah pada nama domain milik penyedia resmi dengan cara seperti:
- Menambahkan satu huruf tambahan, misalnya nama domain dari situs maskapai/hotelnya paxex.com menjadi paaxex.com atau paxeex.com dan seterusnya
- Menambahkan kata tambahan baik sebelum maupun sesudah dari nama penyedia resminya, misalnya TiketPaxex.com, LiburanPaxex.com, PaxexMurah.com dan seterusnya
- Menggunakan ekstensi berbeda dengan nama domain yang sama, misalnya paxex.com menjadi paxex.id, paxex.sg, paxex.travel dan seterusnya.
Bagi kita yang mungkin terburu buru dan kurang teliti bisa saja masuk ke perangkap ini dan kemudian melakukan pemesanan dan dilanjutkan dengan pembayaran.
Jika pembayaran dilakukan dengan memasukkan nomor kartu kredit atau rekening bank maka akan lebih merugikan kita selain dari pemesanan kita yang tidak masuk dalam sistem pemesanan pada penyedia resminya.
Dan saat kita akan check-in barulah kita menyadari bahwa kita sudah menjadi korban dari fake travel site.
Bagaimana kita bisa masuk ke perangkap fake travel site ?
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya dimana pihak pihak yang berniat buruk tersebut membangun situs dengan tampilan yang meyakinkan dan membuat kita percaya bahwa kita berada di situs yang resmi atau setidaknya dimiliki atau bekerjasama dengan penyedia resminya.
Para pihak pihak tak bertanggung jawab ini juga mahir dalam memposisikan situs fake nya pada mesin pencari atau istilahnya dikenal dengan Search Engine Optimization.
Alhasil ketika kita memasukkan kata atau nama dari penyedia resminya di mesin pencari, situs fake menempati posisi diatas dari penyedia resmi dan bahkan pada posisi teratas dan berada di halaman pertama pada hasil pencarian kita.
Bagi beberapa dari kita akan mengklik link paling atas pada hasil pencarian kita, sebabnya bisa saja karena terburu buru atau merasa yakin bahwa hasil pencarian teratas adalah pilihan yang dicari atau resmi.
Pada situs maskapai atau situs situs yang menyediakan layanan pemesanan tiket pesawat, mereka juga menyertakan nomor keanggotaan IATA untuk lebih meyakinkan pengunjung situs untuk memesan dan melakukan pembayaran.
Lantas bagaimana kita bisa menghindari atau setidaknya  memperkecil kemungkinan dari  masuknya kita ke situs palsu dan berbahaya ini ?.
Ada beberapa cara diantaranya adalah:
- Meneliti ulang ejaan pada hasil pencarian yang kita akan klik
- Meneliti ulang link pada hasil pencarian dengan hovering mouse kita link yang tertera di hasil pencarian
- Mengecek data pemilik nama domain di situs penyedia pengecekan whois seperti domaintools atau di induk organisasi nama domain internasional yaitu ICANN di whois.icann.org
- Mengecek validitas nomor keanggotan IATA di situs iata.org dengan link https://store.iata.org/ieccacfree. Pengecekan di link ini sangat aktual karena pihak IATA selalu mengupdate keanggotaannya setiap tahunnya.
- Memastikan ada tanda gembok (padlock) di address bar sebelum tulisan https://
- Membaca halaman 'about' atau 'tentang/sekilas' pada situs yang kita kunjungi.
- Ketik langsung alamat situs resmi di address bar pada browser, misalnya paxex.com
Selain itu juga rajin rajin membersihkan cache dan data di smarphone dan khususnya pada apps browser yang kita gunakan agar kembali ke penyetelan awal pada browser.
Penggunaan fitur incognito pada browser chrome mungkin bisa sedikit membantu atau bisa memilih apps browser lainnya misalnya duckduckgo yang dilengkapi dengan apps protection yang tidak hanya memproteksi browser nya saja tapi juga apps lainnya.
Namun yang lebih penting lagi adalah hindari memesan tiket/akomodasi saat kita memang lagi padat kegiatan atau sedang tergesa gesa.
Jangan sampai perjalanan bisnis ataupun liburan kita yang belum mulai justru diawali dengan kekecewaan atau lebih parahnya lagi isi rekening bank yang tersedia untuk biaya selama perjalanan atau liburan sudah terkuras oleh ulah pihak pihak yang tidak bertanggung jawab.
Ada yang pernah mengalami atau sempat mengunjungi fake travel sites ?Â
Semoga bermanfaat.
Salam Aviasi dan pariwisata
- iata.org/en/youandiata/travelers/fraud/
- forbes.com/sites/christopherelliott/2018/08/31/these-are-the-most-dangerous-travel-sites-in-the-world/?sh=38ecc6bd4309
- lifehacker.com/why-fake-travel-sites-are-fooling-more-people-1846792721
- clickondetroit.com/consumer/help-me-hank/2021/05/14/scammers-set-up-fake-airline-websites-to-target-travelers/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H