Penggunaan pesawat jet tidak berjadwal atau private/business jet pada dasarnya adalah bertujuan untuk menyesuaikan skedul penggunanya yang adakalanya tidak sesuai dengan penerbangan berjadwal.
Skedul kegiatan seseorang yang bisa pebisnis, pejabat pemerintahan dan lainnya bisa sangat padat sehingga diperlukan manajemen waktu termasuk pada mobilisasi (transportasi).
Dilain sisi, penggunaan pesawat jet private/business ini dapat menciptakan penilaian yang tidak positif oleh beberapa orang/pihak yang menganggap sebagai pemborosan biaya atau anggaran
Dilematis memang terlebih bila sang pengguna adalah pejabat pemerintahan ataupun kandidat pada kontes politik yang sedang atau akan berlangsung.
Penerbangan dengan private/business jet ini merupakan penerbangan tidak berjadwal sehingga penggunanya dapat menentukan jadwal dan bandara keberangkatannya sesuai dengan preferensi mereka yang disesuaikan dengan jadwal agenda mereka.
Dengan latar belakang ini, sepertinya tidak ada yang salah ketika seseorang  menggunakan jasa penerbangan tidak berjadwal ini, jadi apa yang membuat beberapa orang/pihak melihatnya sebagai hal yang tidak positif atau tidak seharusnya (atau perlu) dilakukan ?
Sebabnya mungkin karena biaya sewa pesawat yang sangat lebih tinggi dari penerbangan komersial berjadwal sehingga bisa dipandang sebagai pemborosan biaya atau anggaran bila penggunanya merupakan pejabat pemerintahan atau kontestan suatu kontes politik.
Sebab lainnya adalah kekhawatiran adanya hutang budi dari penggunanya kepada pihak yang telah memfasilitasi penerbangan tidak berjadwal tersebut, pihak ini bisa merupakan pihak yang memiliki pesawat jet tersebut maupun yang membiayai penerbangan tersebut.
Namun penggunaan pesawat jet pribadi/bisnis ini adakalanya tidak digunakan sebagaimana mestinya atau tidak tepat misalnya melakukan penerbangan yang sebenarnya bisa dilakukan dengan jalur darat, sepertinya misalnya penerbangan jarak pendek dengan pesawat jet atau dengan helikopter.
Dan bisa lebih mencolok lagi bila penggunaan pesawat tersebut ternyata untuk keperluan pribadi yang seharusnya menjadi tanggung jawab pribadi, bukan pihak pihak lain.