Persaingan antara Boeing dan Airbus tidak hanya pada pesawat penumpang dan kargo saja melainkan juga pada produk pertahanan dan kerdirgantaraan. Persaingan juga tidak hanya pada Bizliner nya dimana Airbus dengan Airbus Corporate Jets sedangkan Boeing dengan Boeing Business Jets.
Airbus memiliki divisi bernama Airbus defense and Space yang berdiri sejak tahun 2014 dengan jajaran produknya yang meliputi A-400M, A330 MRTT, dan pesawat pesawat hasil merger dengan pabrikan CASA dari Spanyol berupa CASA/IPTN C-235 dan EADS CASA C-295.
Mereka juga memproduksi roket peluncur Ariane 4 dan Ariane 5 serta kendaraan ruang angkasa lainnya
Sebelumnya divisi ini bernama Airbus Military namun kemudian digabungkan denganEuropean Aeronautic Defence and Space (EADS) pada tahun 2014.
Sedangkan Boeing memiliki divisi bernama  Boeing Defense, Space and Security atau disingkat BDS untuk produk pertahanan selain dari divisi Boeing Commercial Airplanes yang memproduksi pessawat penumpang dan kargo.
Divisi ini sudah berdiri sejak tahun 1939 dengan nama Boeing Integrated Defense Systems namun jauh sebelum itu Boeing sudah memproduksi pesawat militer mulai dari perang dunia 1 dengan pesawat Boeing Model 2 hingga pada mulainya Perang dunia 2 dengan berbagai jenis pesawat militer.
Keunggulan Boeing bukan hanya pada kapan namun bagaimana Boeing dapat meraih keunggulan tersebut hingga kini.
Persaingan pada kontrak pengadaan alat militer sangat ketat dahulunya, sebut saja ada Gruman Northorp, Rockwell, McDonnel Douglas, General Dynamics, Lockheed Martin dan lainnya, hal ini membuat persaingan juga sangat sengit di antara mereka.
Sedangkan untuk pengadaan alat militer khususnya pesawat tidak hanya dilakukan oleh Angkatan Udara Amerika saja melainkan juga Angkatan Laut Amerika dan juga Marinir Amerika.
Jadi apa yang dilakukan Boeing untuk memperkuat divisi defense, space dan security nya ? jawabnya adalah mengakusisi rivalnya.