Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca. Airport of Birth : HLP Current Airport : DPS

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Boeing NMA: Calon Pengisi Langit Masa Datang

5 Januari 2023   19:04 Diperbarui: 5 Januari 2023   23:55 683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Boeing B-737 MAX (foto via Kompas.com)

Kemunculan pesawaf Boeing B-747, Lockheed L-1011 Tristar, Mcdonnell Douglas DC-10 pada tahun 1970 an hingga 1990 an mengawali era pesawat berbadan lebar ini kemudian diikuti oleh model lainnya seperti McDonnell Douglas MD-11 dan Airbus A-330, A-340, A-350 dan Boeing B-787

Pesawat berbadan lebar ini dapat terbang jarak jauh dengan kapasitas 300+ pax dalam berbagai konfigurasi kursi dan kelas.

Akan tetapi sepertinya penerbangan jarak jauh tidak hanya  dilayani oleh pesawat berbadan lebar dan sedang saja pada perkembangannya tetapi kini juga dengan pesawat narrow body.

Untuk itu Boeing dikabarkan dalam pengembangan konsep bagi keluarga baru dalam produknya dengan nama Boeing New Midsize Aircraft (NMA), banyak pihak yang memprediksi Boeing NMA ini akan menjadi keluarga baru B-797 di Boeing.

Bagaimana konsepnya dan apa tujuan Boeing mengembangkan project NMA ini ?

Jawabannya adalah pada segmen yang dilihat Boeing memiliki potensi dimasa mendatang yaitu penggunaan pesawat berukuran sedang yang dapat mengisi gap antara segmen pesawat narrow body dengan wide body dimana gap ini berupa kapasitas dan daya tempuh yang akan menghasilkan efisiensi dimana Boeing menggunakan istilah segmen ini dengan "Middle of The Market".

Jika diilustrasikan dalam  produk pesawat maka segmen ini berada diantara pesawat narrow body Boeing B-737 MAX 9/10 dengan wide body B-787 atau pada narrow body Airbus A-321 LR dengan wide body A-330 800.

***
Sejak kelahiran pesawat Airbus A-300 yang merupakan pesawat berbadan lebar, banyak maskapai menggunakan pesawat berbadan lebar untuk penerbangan jarak sedang selain jarak jauh.

Pesawat berbadan lebar lainnya lahir yang juga digunakan pada jalur penerbangan jarak sedang yaitu pesawat Airbus A-330 dan B-767 serta B-777 pada varian varian tertentunya.

Perkembangan pada penggunaan pesawat berbadan lebar pada penerbangan jarak sedang ini adalah agar maskapai tidak perlu menambah frekwensi penerbangan dengan menambah airport slot di bandara tujuan, sebagai hasilnya adalah efisiensi karena dapat mengangkut lebih banyak penumpang dari pesawat narrow body.

Perkembangan lainnya yang sepertinya kini sedang terjadi adalah penggunaan pesawat narrow body yang juga untuk penerbangan jarak sedang dan juga jarak jauh, dimana umumnya untuk penerbangan jarak pendek dan sedang.

Latar belakang dari penggunaan pesawat narrow body yang memiliki daya tempuh jauh ini adalah tidak semua penerbangan jarak jauh dipenuhi dengan permintaan kursi yang sesuai dengan penggunaan pesawat yang mereka miliki serta adanya fluktuasi permintaan kursi pada penerbangan jarak jauh mereka lainnya, sehingga maskapai juga membutuhkan pesawat yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut sehingga memberikan fleksibilitas kepada maskapai dalam.hal utilisasi armada.

Maskapai akan menggunakan pesaaat narrow body dengan load factor tinggi daripada menggunakan pesawat berbadan lebar dengan load factor rendah pada waktu waktu tertentu di rute penerbangan jarak sedang/jauhnya.

Kita bisa melihat pada pesawat Airbus A-321 LR namun Boeing hingga kini belum memiliki produk saingannya. Bahkan produk terbaru di pesawat narrow body Boeing  yaitu B-737 MAX 9 dan 10 belum bisa dikatakan pesaing A-321 baik dalam hal kapasitas maupun daya tempuh.

Pesawat Airbus A-321 LR memiliki kapasitas maksimum 240 pax dengan daya tempuh 7,400 km sedangkan MAX 9 dan MAX 10 masing masing  hanya 220/ 230 pax maksimun dengan daya tempuh 6,570 km / 6,110 km.

Pesawat A-321 XLR (foto Airbus.com)
Pesawat A-321 XLR (foto Airbus.com)

Trivia Aviasi :

Tahukah penamaan A-300 karena merujuk pada kapasitas awalnya yaitu 300 pax, namun nama A-300 tetap digunakan walau akhirnya kapasitasnya 250 pax.

Konsep NMA ini juga akan memfokuskan Boeing pada penerbangan lintas Benua Amerika (coast to coast flight) atau US Transcontinental yaitu penerbangan antara 8-10 jam, akan tetapi ini sudah lebih dulu diisi oleh Airbus A-321 LR.

Namun untuk saat ini progres dari konsep ini tertunda dikarenakan berbagai permasalahan yang masih harus dihadapi Boeing, tidak hanya pada masalah teknis pada MAX dan B-787 namun juga dalam bersaing pada segmen pesawat berbadan lebar dengan Airbus.

Boeing hanya memiliki B-787 8/9 dalam hal pesawat baru dan harus bersaing dengan A-350 900/1000 dan A-330 800 untuk itu Boeing meluncurkan program B-777X untuk dikembangkan menjadi B-777 8/9 namun masih dalam tahap sertifikasi yang terbilang sangat panjang.

Namun sempat tersiar kabar di website Aerotime Hub dimana pada ssbuah acara di tahun 2019 CEO Boeing Dennis A. Muilenburg menyatakan bahwa ada pesawat Boeing NMA akan hadir pada tahun 2025.

Kita tentunya menunggu kehadiran pesawat Boeing NMA ini sebagai pengisi langit yang baru di masa datang, apakah dengan nama B-797 atau lainnya.

Walau demikian pihak Airbus juga sudah menyiapkan produk pesaing Boeing NMA ini dengan pesawat A-321 XLR (Extra Long Range).

Persaingan pun terus berlanjut.

Referensi :

  • en.m.wikipedia.org/wiki/Boeing_New_Midsize_Airplane
  • en.m.wikipedia.org/wiki/Middle_of_the_market
  • aerotime.aero/articles/22700-mysterious-boeing-nme-could-fly-in-2025
  • aviatorjoe.net/go/compare/A321LR/737_MAX_9/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun