Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca. Airport of Birth : HLP Current Airport : DPS

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Persaingan antar Moda Transportasi Dapat Menciptakan Paket Perjalanan Intermoda

26 September 2022   13:38 Diperbarui: 26 September 2022   15:15 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peluncuran layanan Hype Trip oleh Kereta Api Indonesia pada tanggal 23 September 2022 sangat menarik karena dapat dijadikan pilihan moda transportasi baik oleh pelaku bisnis.maupun pelaku wisata.

Menurut Kompas.com (23/9/22) KAI membidik kaum milenial pada Hype Trip ini dengan berbagai layanan seperti wifi gratis, permaianan  serta pilihan menu makanan yang berbeda dari biasanya.

Perkembangan ini mungkin bisa menjadi awal dari persaingan antara moda transportasi udara (pesawat) dengan moda transportasi darat (khususnya kereta api), dimana persaiangan antata keduanya sudah terlihat di beberapa negara seperti.di Tiongkok dan negara negara di Eropa.

Meskipun ada perbedaan antara persaingan ini di Indonesia dengan negara negara tersebut karena kita belum memiliki kereta api cepat yang bisa mengimbangi waktu tempuh pesawat khususnya pada penerbangan jarak pendek, perkembangan ini tetap bisa memicu persaingan karena adanya pilihan tambahan.

Faktor waktu tempuh memang menjadi pertimbangan utama bagi pelaku perjalanan bisnis dan wisata namun pada pelaku wisata faktor harga juga bisa menjadi pertimbangan utama.

Sebagai ilustrasi untuk perjalanan dsri Jakarta ke Yogyakarta dengan pesawat hanya membutuhkan waktu tempuh 1 jam 10 menit sedangkan dengan kereta 8 jam 28 menit, dimana harga tiket pesawat berkisar antara Rp.780,000 hingga Rp. 1,068,000 sedangkan kereta api berkosar Rp.200,000 hingga Rp. 485,000.(data diambil dari salah satu platfom pemesanan tiket).

Salah satu keuntungan dari perjalanan dengan kereta api adalah lokasi stasiun yang biasanya terletak di dalam kota sedangkan bandara ada yang terletak di luar dari kota tujuan sehingga pelaku perjalanan membutuhkan waktu dan biaya tambahan untuk tiba di pusat kota ataupun pada kota keberangkatan.

Kemunculan layanan Hype Trip oleh KAI ini bisa pula menggeser pilihan dari pelaku perjalanan baik bisnis maupun wisata bila ada kelanjutan atau peningkatan lagi dari KAI sehingga dapat menjaring lebih banyak pelaku perjalanan baik melalui penambahan fitur selama perjalanan maupun dari sisi layanan di stasiun dan selama perjalanan.

Bagi maskapai, perkembangan ini bisa menjadi warning signal dari pergeseran pilihan penggunanya dari moda udara ke moda darat sehingga diperlukan terobosan terobosan dari pihak maskapai agar hal tersebut bisa diminimalkan.

Selain dari kemungkinan pergeseran pilihan moda transportasi, ada kecenderungan lain dari pelaku perjalanan yang melepas statusnya sebagai independent traveler dan memilih paket wisata yang all inclusive.

Pada dasarnya independent travel lebih berbiaya tinggi dari all inclusive karena pelaku perjalanan harus mengeluarkan biaya lainnya seperti hotel, excursion dan lainnya secara terpisah atau ketengan, hal ini karena pelaku wisata lebih melihat harga akhir -- berbeda dengan pelaku perjalanan bisnis yang lebih mengutamakan waktu tempuh.

Perbedaan harga antara moda transportasi darat dengan udara yang signifikan serta adanya peningkatan layanan di moda darat bisa menjadi pemicu dari pergeseran pilihan pelaku perjalanan wisata dan pada akhirnya menciptakan persaingan diantara kedua moda transportasi.

Untuk itu maskapai sebaiknya juga melakukan terobosan untuk mengantisipasi kemungkinan ini dengan cara misalnya menyediakan penerbangan leisure (leisure flights) kepada pelaku wisata.

Penerbangan leisure biasanya dilakukan oleh leisure airlines dengan menyediakan paket all inclusive dan khusus terbang hanya ke destinasi destinasi wisata baik secara skedul maupun non skedul (charter).

Namun maskapai biasa dapat melakukan penerbangan leisure skedul karena sudah memiliki ijin rute penerbangan skedul, hanya tinggal mengemasnya secara inclusive kepada pelaku perjalanan wisata.

Beberapa maskapai ada yang telah memiliki bisnis hotel sendiri atau juga memiliki kerjasama sebelumnya untuk akomodasi kru nya bisa meningkatkan kerjasama tersebut untuk pelanggannya, begitu pula dengan tour operator dan jasa transportasi di destinasi wisata.

Dari sini maskapai kemudian dapat mengemasnya menjadi paket wisata dan tidak sekadar menyediakan angkutan udara saja.

Ketersediaan pilihan yang beragam akan dapat memberikan pilihan yang lebih banyak kepada pelaku perjalanan dan khususnya pelaku perjalanan wisata yang secara jelas mempertimbangkan harga pada rencana liburan mereka.

Persaingan diperlukan dalam dunia usaha, namun ketika tidak ada persaingan ataupun ketika persaingan tidak cukup memberikan banyak pilihan pada satu moda transportasi maka persaingan antar moda transportasi mungkin bisa menciptakan persaingan berupa ketersediaan pilihan yang lebih bervariasi.

Persaingan kereta api cepat dengan penerbangan di beberapa negara bisa terjadi pula di Indonrsia ketika nanti kereta api cepat tampil sebagai salah satu pilihan.

Akan tetapi persaingan juga dapat melahirkan kolaborasi antar kedunya dengan menawarkan paket perjalanan intermoda yang bisa menekan beban biaya kepada pelaku perjalanan.

Misalnya dengan menyediakan paket perjalanan dari Jakarta ke Bali dengan melalui Jakarta ke Surabaya dengan kereta api dan dilanjutkan dari Surabaya ke Bali dengan pesawat.

Cara lain juga dapat menyediakan paket wisata all inclusive misalnya dari Jakarta ke Yogyakarta dengan pilihan moda transportasi dengan kereta api saat berangkat dan dengan pesawat saat kembali atau sebaliknya.

Referensi :

1. Customer-Centric Intermodal  Travel (IATA)

2. Pesawat vs Kereta Api di Eropa

3. Pesawat vs Kereta Api di Tiongkok

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun