Secara garis besar, kendali pada normal law mulai aktif dari takeoff hingga saat pesawat berada di ketinggian 100 feet jelang mendarat, apabila ada gangguan teknis apapun selama normal law aktif maka kendali akan beralih ke alternate law 1 atau 2, masing masing pilihan sistem kendali akan mengantisipasi segala gangguan pada kendali pesawat.
Dalam artian bahwa saat autopilot di nonaktifkan dan pilot memegang kendali pesawat, akan ada batasan (limitation) sampai dimana pilot dapat melakukan pergerakan pesawat.
Airbus menerapkan sistem proteksi ini pada semua keluarga pesawatnya termasuk keluarga A-320 mulai dari A-318 hingga A-321 tak terkecuali model yang menggunakan engine terkini atau NEO.
Boeing B-737
Pada keluarga Boeing B-737 mulai dari generasi klasik hingga MAX, Boeing tidak menggunakan teknologi fly-by-wire dan masih mengandalkan kendali konvensional.
Hal ini berarti pilot dapat menonaktifkan autopilot setiap saat dan memiliki wewenang penuh atas kendali pesawat dan kembali ke hukum penerbangan yaitu thrust, drag, lift dan weight tanpa ada batasan, dalam artian segala pergerakan pesawat merupakan murni output dari manusia (pilot) bukan manusia dan komputer.
Dan meskipun pada pesawat Boeing B-777 sudah menggunakan sistem fly-by-wire, pilot masih diberikan opsi untuk memiliki wewenang penuh atas kendali pesawat.
Kesimpulan
Kedua filosofi ini tidak semerta merta bertujuan untuk mencari yang lebih baik ataupun sebagai selling point masing masing pesawat, namun lebih kepada pengoperasian pesawat terutama pada flight deck atau kokpit dimana Airbus memanfaatkan perkembangan teknologi dalam aviasi berupa otomasi sedangkan Boeing masih memberikan wewenang penuh kepada pilot tanpa otomasi.
Kedua fliosofi tersebut justru mengarahkan kepada dua hal yaitu istilah baru pada aviasi yaitu Automation Dependency (ketergantungan pada otomasi) serta sebagai pengingat pada tugas dan tanggung jawab utama pilot yaitu menerbangkan pesawat dengan selamat tanpa atau dengan bantuan otomasi.
Barry Schiff seorang mantan penerbang dan penulis dari berbagai publikasi di bidang penerbangan menulis sebuah website, berikut kutipannya 'it is still the pilot's responsibility to aviate. A pilot must not relegate this duty to automation. He must monitor and keep in check the four most essential elements of safe flight: airspeed, altitude, heading, and attitude".