Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca. Airport of Birth : HLP Current Airport : DPS

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mengenal Pesawat F-22 yang Tidak Boleh Diekspor

2 September 2022   21:20 Diperbarui: 3 September 2022   07:58 3694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pesawat F-22 Raptor (John Torcasio/pixabay.com)

Pesawat tempur F-22 Raptor merupakan pesawat tempur generasi kelima pertama didunia dengan berbagai fitur yang benar benar mempresentasikan teknologi terkini sehngga tak mengherankan jika baik harga per unitnya yang mencapai USD 150 milyar dan biaya pengoperasiannya per jam yaitu USD 68.262.

Pesawat ini lahir dari program Angkatan Udara Amerika USAF pada tahun 1981-1985 yang disebut Adavanced Tactical Figther (ATF) dengan dua latar belakang.

Kemunculan pesawat Sukhoi SU-27 dan Mikoyan MIG 35 oleh Soviet menjadi latar belakang program ini karena itu USAF membutuhkan pesawat tempur yang dapat mengimbangi Soviet.


Latar belakang kedua adalah USAF ingin mencari pengganti pesawat tempur F-15 Eagle dan F-16 Falcon yang sudah tentu dimaksudkan untuk mengimbangi kedua pesawat tempur Soviet tersebut.


Pada tanggal 31 Oktober 1986 program berakhir dengan Request for Proposal (RFP) yang memilih empat kontraktor yang terlibat yaitu Lockheed Martin dengan Boeing serta Northorp Grumman dengan Mcdonnel Douglas sedangakan untuk  engine terdapat dua kontraktor ada Pratt & Whitney yang bersaing dengan General Electric.


Lockheed Martin dan Boeing membangun prototipe YF-22 sedangkan Northtop Grumman dan Mcdonnel Douglas membangun YF-23 sedangkan pada mesin Pratt & Whitney membangun mesin YF-119 sedangkan General Electric membangun mesin YF-120.

Pada akhirnya USAF menjatuhkan pilihannya pada desain YF-22 sedangkan untuk mesin dipilih mesin dari Pratt & Whitney YF-119 pada tanggal 23 April 1991.


Beberapa.pihak mengatakan bahwa YF-23 memiliki teknologi siluman yang lebih dari YF-22  sehingga banyak pihak yang menilai keputusan akhir ini dipengaruhi secara poltik dimana pemicunya adalah permasalahan yang terjadi pada pengembangan pesawat pembom B-2 Spirit oleh Northtop Grumman terutama pada biaya pengembangan yang terus meroket.

Setelah melalui serangkaian tes pada prototipe dan tahap produksi pesawat ini kemudian masuk ke inventory Angkatan Udara Amerika pada tanggal 15 Desember 2005 diberi nama F-22 Raptor.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun