Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca. Airport of Birth : HLP Current Airport : DPS

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kedaulatan Negara di Luar Angkasa dan Benua Amasia

24 Agustus 2022   02:43 Diperbarui: 24 Agustus 2022   03:31 731
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Planet Bumi (foto : Wikiimages/pixabay.com)

Bagi beberapa penduduk bumi yang mendapatkan kesempatan melakukan perjalanan ke luar angkasa akan setuju dengan hal ini terlebih bila sudah melihat bumi dari luar angkasa dengan batas antar terlihat dari tempat mereka berada saat itu atau tepat di atas negara yang bukan negara dia berasal.

Pada stasiun luar angkasa internasional (ISS) tidak ada pos imigrasi antara modul Amerika dan modul Rusia, mereka bersama sama menjalani kehidupan rutin dengan rukun tanpa ada hukum apapun diantara mereka.

Dapatkah hal serupa berlaku di bumi ?

Secara teori bisa jika kita melihat dari sisi dimana planet bumi ini sebagai pesawat luar angkasa ataupun stasiun luar angkasa karena pada dasarnya planet bumi juga mengorbit sama halnya dengan keduanya, dan kita sebagai penduduk bumi adalah penumpang dari pesawat luar angkasa itu.

Namun pada kenyataannya luar angkasa tidak sama dengan bumi yang memiliki sumber dan hasil alam yang dapat menjadi dasar pertikaian antar bangsa serta ruang atau wilayah untuk diperebutkan.

Perlindungan terhadap sumber dan hasil alam adalah bentuk dari kepentingan sebuah negara untuk dapat memenuhi kebutuhan rakyatnya serta juga dapat menghasilkan nilai ekonomi melalui perdangan antar bangsa, oleh karena itu pula semakin kaya sebuah negara akan sumber dan hasil alamnya semakin tinggi pula perlindungan pada kepentingan negara tersebut dan membutuhkan penanganan lebih pula.

Keadaan ini mengingatkan kita pada sejarah dimana terdapat istilah 'new world'  yang oleh beberapa negara didunia dijadikan dasar untuk melakukan eksplorasi ke berbagai belahan bumi dan setelah menemukan sebuah daerah yang ternyata menyimpan sumber dan hasil alam yang melimpah, maka dimulainya penjagaan kepentingan mulai dari jalur pelayaraannya hingga seluruh pelosok daerah tersebut.

Akan proses itu terulang kembali di luar angkasa meskipun eksplorasi dilakukan secara bersama sama dan tidak satu negara saja seperti dahulu kala atas nama kepentingan ?

Apabila jawabannya akan terulang lagi, maka ada baiknya luar angkasa tetap menjadi eksplorasi tanpa henti karena jika tidak maka kolonisasi akan terjadi di luar angkasa seperti pada Colonization of the New World di masa lalu bumi ini.

Apakah itu berlaku atau tidak sebuah batas kedaulatan negara diluar angkasa tidak semerta merta menghilangkan kepentingan apapun, siapa yang akan menjadi penghuni pertama di planet yang ditemukan dapat dihuni kelak? pertanyaan ini akan memperjelas pernyataan tersebut.

Untuk itu ada baiknya memang jika luar angkasa tetap menjadi sebuah eksplorasi tanpa batas dimana manusia terus meneliti namun bukan untuk menemukan planet untuk dihuni melainkan kembali pada awal dimulainya  eksplorasi luar angkasa yaitu mengetahui cara kerja dan sistem tata surya kita dengan begitu kita dapat melindungi bumi tempat kita tinggal dan memperingatkan kita ketika akan ada benda luar angkasa yang akan mendekati ataupun bertabrakan dengan bumi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun