Mohon tunggu...
Koko Tole
Koko Tole Mohon Tunggu... wiraswasta -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hidup adalah mimpi, maka nikmati saja

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

ISL Bukan Tempat Penampungan, Bro!

14 November 2013   16:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:10 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhir-akir ini saya membaca beberapa berita di media dan artikel yang cukup membuat saya agak heran. Bulan lalu Persebaya 1927 bersikeras untuk bisa mengikuti babak Play Off untuk menentukan klub-klub IPL yang dapat mengikuti penyatuan liga. Kini ada beberapa pihak yang mendesak PSSI agar juara dan runner up DU LPIS diikutkan dalam verifikasi untuk penyatuan liga juga.

Penyatuan liga adalah salah satu amanat KLB Borobudur, yang mana salah satu keputusannya adalah untuk liga Indonesia tahun 2014 akan diikuti 15 klub ISL, 3 klub promosi dari DU PT. Liga Indonesia, serta 4 klub dari IPL. Jadi klub-klub yang berkompetisi di bawah PT. LPIS hanya diambil 4 klub dari IPL, sedangkan klub-klub yang berlaga di Divisi Utama belum diketahui kelanjutannya. 4 klub dari IPL yang berhak mengikuti penyatuan liga adalah klub-klub yang tidak bermasalah statusnya, alias klub-klub yang legal di mata PSSI. Hal inilah yang mendasari tidak diikutsertakannya Persebaya 1927 dalam Play Off.

PSSI sendiri nampaknya tetap konsisten dengan hasil KLB Borobudur. PSSI sudah menutup pintu bagi kemungkinan juara dan runner DU LPIS mengikuti verifikasi, karena memang tidak ada dasarnya. PSSI tak bergeming dengan berbagai macam desakan dan hanya fokus dengan rencana semula, yakni melakukan verifikasi  terhadap 7 klub eks IPL. Apabila PSSI membuka diri pada kemungkinan masuknya juara dan runner up DU LPIS ke ISL, maka PSSI bisa dicap melanggar hasil KLB Borobudur.

Seharusnya klub-klub eks PT. LPIS mengerti hasil KLB dan tidak perlu memaksakan diri untuk bergabung dengan ISL. Saya menyadari, klub mana sih yang tidak ngiler untuk bisa mengikuti kompetisi kasta tertinggi di Indonesia ini? Tetapi keinginan itu hendaknya ditempuh dengan cara dan aturan-aturan yang benar.

PSSI sudah on the track, jadi sebaiknya jangan ada pihak-pihak yang mencoba mengganggu membelokkan langkah PSSI. Ke depan, jika ada klub yang ingin masuk ke ISL sebaiknya ditempuh melalui jalur promosi, tidak melalu jalur yang lain. Dan perlu diingat, ISL adalah liga yang relatif cukup mapan, bukan tempat penampungan klub-klub yang tak berhak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun