di kutip dari wikipedia adalah sebuah titik dimana teknologi sudah tidak bisa di kontrol dan tidak bisa di hentikan, menghasilkan perubahan yang tidak terduga pada peradaban manusia, menurut hipotesis di sebut ledakan kecerdasan kecerdasan pada akhirnya akan masuk ke mata rantai akan upgrade dirinya sendiri dan membuat dirinya atau duplikasi dirinya semakin pintar dan pintar lagi sampai akhirnya melampau kecerdasan manusia itu sendiri
dengan ramalan terburuknya species manusia akan di gantikan kependudukan dominan nya di muka bumi dengan mesin cerdas ini, Â banyak dalam film di gambarkan tentang masa depan mesin cerdas dalam film terminator, atau dalam tayangan animasi wall e di mana manusia hidup berdampingan membantu manusia, atau bahkan ingin memusnahkan manusia, atau bahkan dalam film matrix manusia di jadikan sumber tenaga oleh ai dan di penjara di namakan simulasi matrix
singulatiry banyak di perbincangan dalam diskusi general artificial intelegent, banyak pro kontra dalam diskusi ini, tapi yang paling banyak di bahas adalah bagaimana berdamai dengan perubahan, karena esensinya perubahan tidak bisa di bendung tapi bagaimana merangkul perubahan untuk           kepentingan bersama, seperti cita cita seorang enterpreuner pendiri tesla dan space x ingin menggabungkan ai dengan otak biologis manusia dengan neurolink,Â
jangan terjadi gesekan terlalu parah karena efek automasi saat ini, saat ini saja sudah terjadi ketimpangan ekonomi akibat mesin otomatis banyak pekerjaan yang tercipta di era teknologi dengan gaji selangit, tidak bisa di bandingkan dengan pekerjaan yang hilang karenanya dan membutuhkan usaha yang bukan hal sepele untuk meningkatkan skill yang terlalu cepat di bandingkan evolusi biologist manusia
di butuhkan kebijaksanaan dari ke tiga pihak dari pekerja, pengusaha dan pemerintah untuk mencari jalan keluar bersama melihat masalah secara keseluruhan bukan hanya mementingkan ego masing masing, untuk menghindari sejarah negatif yang berulang ulang dari jaman ke jaman
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H