Ketika mendengar kabar akan dilakukannya uji coba operasional MRT (Moda Raya Terpadu) Jakarta, saya menjadi bahagia dan mencari informasi mekanisme pendaftarannya. Sejenak teringat pada tahun 2017 saya berkesempatan dua kali mengunjungi terowongan MRT Jakarta, saya bisa melihat langsung proses pengerjaan yang dilakukan oleh para pekerja.Kunjungan pertama pada bulan Maret 2017 di Terowongan Setiabudi, kunjungan kedua pada bulan Mei 2017 di Terowongan Bundaran HI. Pada saat itu sebagai masyarakat yang beraktivitas di Jakarta, tentu saya menaruh harapan pada MRT Jakarta. Moda transportasi alternatif yang menjadi pilihan masyarakat, tentu nantinya akan mengurai kemacetan kendaraan di jalanan ibu kota.
Setelah mencari informasi di internet tentang cara pendaftaran uji coba MRT Jakarta yang berlangsung pada 12 Maret-24 Maret 2019. Saya mendapatkan informasi untuk mengujungi website ayocobamrt.com, kemudian diarahkan pendaftaran secara online ke website BukaLapak.
Pendaftaran bisa mulai dilakukan pada 5 Maret 2019 dengan dua jenis pendaftaran: pendaftaran regular dan pendaftaran dengan disabilitas. Pilih tanggal dan stasiun keberangkatan, isi data-data diri, dan kita akan mendapatkan QR Code sebagai bukti kepesertaan dalam uji coba MRT Jakarta. Satu email bisa digunakan pendaftaran maksimal dua orang.
Namun, muncul masalah bagi generasi muda seperti saya saat berada di bawah tanah. Hanya ada satu operator selular yang masih mendapatkan sinyal, sehingga bisa tetap berkomunikasi. Harapannya operator selular lain ke depannya bisa digunakan saat masyarakat berada di stasiun bawah tanah.
Pada saat akan masuk ke dalam kereta MRT pastikan menunggu di garis petunjuk berwarna kuning, dahulukan penumpang turun terlebih dahulu. Di dalam kereta terdapat tempat duduk prioritas dan area bagi penyandang disabilitas, jangan diduduki jika kita tidak berhak.
Saya pun bergegas jalan untuk berpindah peron, tak lama kereta MRT sudah tiba pada pukul 09.08 untuk mengantarkan saya kembali ke Stasiun Bundaran HI. Saya pun menyempatkan diri mengbadikan proses perpindahan dari Stasiun Sisingamangaraja (stasiun layang) menuju Stasiun Stasiun (stasiun bawah tanah).