Mohon tunggu...
William Giovanni
William Giovanni Mohon Tunggu... Penulis - Financial Services and Tech Enthusiast

| Financial Services, Tech, and Stock Market Enthusiast | Tukang Ngemil |

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Menggali Efektivitas Pemasaran Produk Berbasis Teknologi, "Social Media" vs "Marketplace"

20 November 2018   07:21 Diperbarui: 21 November 2018   11:06 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peranan UMKM dalam menggerakan ekonomi nasional merupakan hal yang sangat penting, didukung dengan pemanfaatan media online dalam pemasaran produk. Namun, timbul pertanyaan, manakah yang lebih efektif, pemasaran melalui media sosial atau e-Commerce?

Untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut, JNE sebagai perusahaan kurir ekspress dan logistik yang sudah melayani masyarakat Indonesia selama 28 tahun, menggelar acara Kopiwriting bersama Kompasiana. Mengangkat tema "Belanja Online di Social Media atau E-Commerce" di Kota Bogor, Jawa Barat.

Di Kota Bogor tercatat ada sekitar 23.000 UMKM, ada potensi yang besar dan terus akan berkembang seiring dengan pertumbuhan internet. Setiap pelaku UMKM perlu memanfatkan strategi pemasaran secara online, mulai dari penggunaan media sosial, e-commerce, dan marketplace.

Turut hadir pak Mohamad Rosihan (Tenaga Ahli Senior Perdagangan Sekretariat Roadmal E-Commerce Kemenko Bidang Perekonomian RI) memaparkan perkembangan UMKM di Indonesia. Sejak tahun 2005 pelaku UMKM sudah mulai memanfatkan internet, pemasaran dilakukan melalui blog.

Namun, seiringnya perkembangan jaringan internet 3G dan 4G mendorong pelaku UMKM Go Online. Yang saat ini diharapkan pemerintah, produk-produk UMKM Indonesia yang akan mendominasi pada channel penjualan marketplace.

Turut hadir Sandra Alfina, Co-Founder Sunkrisps yang turut memanfaatkan pemasaran online, bahkan sebesar 60% dari total penjualan melalui online khususnya melalui marketplace. Namun, penjualan secara offline tetap diperlukan, dikarenakan masih ada pembeli yang lebih suka belanja secara offline.

dok pribadi
dok pribadi
Sunkrips adalah salah satu produk UMKM di Bogor yang mengusung konsep cemilan sehat berbasis sayuran. Pemasaran Sunkrisps masih menggunakan platform Instagram sebagai sarana edukasi produk, juga pengetahuan seputar MPASI serta ibu dan anak.

Melalui pemanfaatan media sosial berbagai konten yang berkualitas dan konsisten, membuat masyarakat teredukasi dan akan melakukan pembelian produk. Sehingga penggunaan media sosial penting dalam membangun brand dari suatu produk.

Dalam kegiatan usaha yang dilakukan oleh UMKM diperlukan jasa pengiriman. JNE turut mendukung UMKM melalui inovasi jasa pengiriman barang dari pelaku UMKM kepada pembeli.  VP Marketing JNE, pak Eri Palgunadi memaparkan JNE sejak satu dekade terakhir menyadari adanya perubahan perilaku.

dok pribadi
dok pribadi
Mulai dari pengiriman barang kepada saudara atau anggota keluarga. Kini menjadi pengiriman "Seller to Buyer" pengirim tidaklah mengenal pembeli sehingga JNE mengubah tagline menjadi "Connecting Happiness" dari sebelumnya Express Across Nations.

Pak Mohamad Rosihan menambahkan bahwa secara segmen UMKM ada dua jenis, yaitu: pemasaran melalui social media (UMKM informal) dan pemasaran melalui marketplace (UMKM formal). Keduanya tentu memiliki segmen pembeli yang berbeda, bagi masyarakat yang masih ragu berbelanja online akan memilih belanja online melalui marketplace.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun