Peranan UMKM dalam menggerakan ekonomi nasional merupakan hal yang sangat penting, didukung dengan pemanfaatan media online dalam pemasaran produk. Namun, timbul pertanyaan, manakah yang lebih efektif, pemasaran melalui media sosial atau e-Commerce?
Untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut, JNE sebagai perusahaan kurir ekspress dan logistik yang sudah melayani masyarakat Indonesia selama 28 tahun, menggelar acara Kopiwriting bersama Kompasiana. Mengangkat tema "Belanja Online di Social Media atau E-Commerce" di Kota Bogor, Jawa Barat.
Di Kota Bogor tercatat ada sekitar 23.000 UMKM, ada potensi yang besar dan terus akan berkembang seiring dengan pertumbuhan internet. Setiap pelaku UMKM perlu memanfatkan strategi pemasaran secara online, mulai dari penggunaan media sosial, e-commerce, dan marketplace.
Turut hadir pak Mohamad Rosihan (Tenaga Ahli Senior Perdagangan Sekretariat Roadmal E-Commerce Kemenko Bidang Perekonomian RI) memaparkan perkembangan UMKM di Indonesia. Sejak tahun 2005 pelaku UMKM sudah mulai memanfatkan internet, pemasaran dilakukan melalui blog.
Namun, seiringnya perkembangan jaringan internet 3G dan 4G mendorong pelaku UMKM Go Online. Yang saat ini diharapkan pemerintah, produk-produk UMKM Indonesia yang akan mendominasi pada channel penjualan marketplace.
Turut hadir Sandra Alfina, Co-Founder Sunkrisps yang turut memanfaatkan pemasaran online, bahkan sebesar 60% dari total penjualan melalui online khususnya melalui marketplace. Namun, penjualan secara offline tetap diperlukan, dikarenakan masih ada pembeli yang lebih suka belanja secara offline.
Melalui pemanfaatan media sosial berbagai konten yang berkualitas dan konsisten, membuat masyarakat teredukasi dan akan melakukan pembelian produk. Sehingga penggunaan media sosial penting dalam membangun brand dari suatu produk.
Dalam kegiatan usaha yang dilakukan oleh UMKM diperlukan jasa pengiriman. JNE turut mendukung UMKM melalui inovasi jasa pengiriman barang dari pelaku UMKM kepada pembeli. Â VP Marketing JNE, pak Eri Palgunadi memaparkan JNE sejak satu dekade terakhir menyadari adanya perubahan perilaku.
Pak Mohamad Rosihan menambahkan bahwa secara segmen UMKM ada dua jenis, yaitu: pemasaran melalui social media (UMKM informal) dan pemasaran melalui marketplace (UMKM formal). Keduanya tentu memiliki segmen pembeli yang berbeda, bagi masyarakat yang masih ragu berbelanja online akan memilih belanja online melalui marketplace.