Mohon tunggu...
Tegar Herlambang
Tegar Herlambang Mohon Tunggu... Penulis - Research | Education Observer | Public Health | Legal Observer

Hidup untuk kebaikan serta kebermanfaatan sebagai wujud refleksi penerimaan dan rasa syukur dari sesuatu yang telah kita butuhkan bukan sekedar yang kita inginkan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Suka Bicara Toxic? Pertanda Bahwa Kamu Orang Cerdas Loh!

12 Maret 2021   20:01 Diperbarui: 12 Maret 2021   20:14 3732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kabar baik bagi orang yang sering mengucapkan kata-kata kotor atau sumpah serapah.

Studi mengatakan kata kasar sering digunakan untuk mengekspresikan perasaan tanpa filter dan sering diartikan perkataan itu 'tulus' dari hati.

Kecemasannya akan kata-kata kotor yang sering diucapkan tidak hanya berarti mereka memiliki kosakata yang berbeda atau lebih cerdas daripada orang yang selalu berkata sopan.

Mereka mungkin lebih jujur.

Peneliti menemukan, mereka yang memiliki kosakata lebih untuk mengumpat ternyata lebih cerdas ketimbang mereka yang menghindari kata-kata nakal. Namun, padanan kata yang mereka gunakan cenderung lebih tepat pada kondisinya.

Dalam jurnal Languange Sciences, penulis studi, Psikolog Kristin dan Timothy Jay mengatakan, asumsi umum yang sering terjadi saat mengumpat itu cenderung malas mencari kosakata yang memadai, kurang pendidikan atau tidak bisa mengendalikan diri. Nyatanya, mereka menemukan sebaliknya.

"Kefasihan mereka mencari kata-kata kotor berkolerasi positif dengan POV (kemiskinan kosakata). Ini artinya, orang cerdas akan menggunakan kemampuan verbalnya untuk lebih memahami makna konten kotor dan tepat untuk diungkapkan untuk menghina sesuatu," katanya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun