Mohon tunggu...
Koko Dwis
Koko Dwis Mohon Tunggu... Penulis - Guru Les Privat

Hobi: Membaca, Menulis, Memasak

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Becak dari Toko Sepeda hingga Ikon Transportasi Tradisional

26 Juni 2024   10:37 Diperbarui: 26 Juni 2024   10:42 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Becak Dari Toko Sepeda hingga Ikon Transportasi Tradisional (Freepik, jcomp)

Ketika Jepang menduduki Indonesia pada tahun 1942, becak menjadi moda transportasi yang semakin populer.

Jepang sangat ketat dalam mengontrol penggunaan bensin dan melarang kepemilikan kendaraan bermotor pribadi.

Akibatnya, becak menjadi alternatif transportasi utama di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya.

Pemerintah Jepang bahkan memobilisasi tukang becak dalam kelompok-kelompok untuk kepentingan perang dan mengajarkan mereka konsep politik serta teknik organisasi melalui pusat pelatihan pemuda.

Seiring berjalannya waktu, becak menjadi simbol transportasi tradisional yang khas di Indonesia.

Namun, di beberapa kota besar seperti Jakarta, becak dilarang beroperasi karena dianggap tidak manusiawi dan tidak efisien dalam lalu lintas modern.

Berdasarkan Perda 11 Tahun 1988, kendaraan resmi yang diperbolehkan hanya kereta api, taksi, bis, dan angkutan roda tiga bermotor.

Penutup
Meskipun demikian, becak tetap menjadi bagian penting dari sejarah dan budaya transportasi Indonesia.

Keberadaannya masih dapat ditemukan di banyak kota, khususnya di daerah wisata, sebagai pengingat akan masa lalu dan warisan budaya yang tak ternilai.

Becak bukan hanya alat transportasi, tetapi juga simbol kegigihan dan kreativitas dalam menghadapi tantangan zaman.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun