Mohon tunggu...
Koko Dwis
Koko Dwis Mohon Tunggu... Penulis - Guru Les Privat

Hobi: Membaca, Menulis, Memasak

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Becak dari Toko Sepeda hingga Ikon Transportasi Tradisional

26 Juni 2024   10:37 Diperbarui: 26 Juni 2024   10:42 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompasian.com- Becak, sebuah moda transportasi beroda tiga yang ikonik, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan warga Indonesia.

Meski asal-usul becak di Indonesia tidak sepenuhnya jelas, ada beberapa catatan yang mengisahkan perjalanan menarik kendaraan ini.

Becak berasal dari kata Hokkien "be chia" yang berarti "kereta kuda." Becak pertama kali dikenal di Asia, khususnya di Singapura dan Hongkong, pada awal abad ke-20.
Kendaraan ini kemudian diperkenalkan ke Indonesia melalui Batavia (sekarang Jakarta) pada tahun 1930-an.

Sumber lain menyebutkan bahwa becak pertama kali dikenal di Makassar sebelum menyebar ke Batavia.

Dari Toko Sepeda Hingga Jalan Raya
Lea Jellanik dalam bukunya "Seperti Roda Berputar" menulis bahwa becak didatangkan ke Batavia dari Singapura dan Hongkong pada 1930-an.

Pada tahun 1937, dalam catatan perjalanan seorang wartawan Jepang berjudul "Pen to Kamera," disebutkan bahwa seorang Jepang bernama Seiko-san yang tinggal di Makassar menciptakan becak.

Seiko-san memiliki toko sepeda yang penjualannya kurang baik. Untuk mengurangi tumpukan sepeda yang tak terjual, ia memodifikasi sepeda-sepeda tersebut menjadi kendaraan roda tiga, dan terciptalah becak.

Pada awalnya, becak digunakan oleh pedagang Tionghoa untuk mengangkut barang. Tahun 1937, Star Weekly menyebut becak dengan nama "roda tiga."

Kata "betjak/betja/beetja" baru digunakan pada tahun 1940 ketika becak mulai digunakan sebagai kendaraan umum.

Pemerintah kolonial Belanda pada awalnya menyambut baik keberadaan becak. Namun, seiring bertambahnya jumlah becak, mereka mulai melarang karena dianggap membahayakan keselamatan penumpang dan menimbulkan kemacetan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun