Jika tanganku melambai bukankah engkau tahu betapa sakitnya cucuran keringat yang menetes hingga ke pangkalnyaDan jika kakiku melangkah bukankah engkau tahu betapa penatnya aku menjalani kisahku dalam hidup iniTerkadang aku hanya bisa meronta kesakitan karena isi kepalaku tak lagi dapat kutampung tentang mimpi-mimpi yang sempat ingin kurangkai...Kini aku kaku dalam kepicikanPadahal aku tak sempat berpikir tentang arti indhnya hidup dalam kepicikan...Aku merana tak tahu arti picikYang sempat dibicarakan oranglain padakuAku terhempas dalam kesunyian tak tentu arahDan aku menderita saat aku hanya bisa merasakan dan berkata bahwa aku telah hidup dalam kepicikan...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H