Labuhanbatu - Objek wisata alam air terjun Linggahara posisinya disekitaran Lingkungan Makmur, Kelurahan Lobusona, Kecamatan Rantau Selatan, Labuhanbatu, Sumut.
Tidak sulit jika ingin melihat pemandangan alam dari bentangan hutan serta banyaknya aliran sungai kecil berbatu dan berair dingin dengan dipenuhi berbagai jenis ikan ukuran kecil di sana.
Jarak tempuh objek wisata menyuguhkan aliran anak sungai hingga membentuk dua air terjun yang menyeruak diantara tebing bebatuan, diperkirakan memakan waktu maksimal sekitar 40 menit dari inti kota Rantauprapat.
Jika dihitung dari simpang jalan By Pass/H Adam Malik atau Lapas Kelas IIA Rantauprapat, dengan mengendarai roda dua, maka paling lama 30 menit kita akan sampai di lokasi terjun Linggahara atau biasa juga disebut terjun kembar atau terjun kembar Lobusona.
Bukan hanya penduduk setempat yang selalu menghabiskan waktu liburannya ke sana. Wisatawan luar Provinsi Sumut juga pernah berkunjung.
Pesona bentangan alam, dinding batu berair, aliran sungai pegunungan dipenuhi berbagai jenis ikan, hamparan bebatuan kecil di pinggiran sungai dengan kedalaman berpariasi, hingga bangunan buatan, menjadi daya tarik wisata itu.
Apalagi, banyaknya titik lokasi lain sebelum sampai ke terjun yang dapat dijadikan lokasi berlibur sembari membawa santapan, membuat pengunjung betah dan datang berkali-kali jika libur tiba.
Namun, wisata kebanggaan warga Rantauprapat dengan pesona pepohonan hijau di kanan-kiri jalan, kini akan menjadi kenangan, jika tidak dilakukan perawatan oleh pengelola yang merupakan pihak swasta itu.
Dikhawatirkan, pesona wisata terjun Linggahara, akan semakin meredup dari hari ke hari.
Bagaimana tidak, fasilitas jalan menuju ke sana, kian memprihatinkan, bahkan dapat dikatakan sulit dilalui kendaraan roda dua, padahal dulunya masih layak dilintasi kendaraan roda empat.