Mohon tunggu...
koko h
koko h Mohon Tunggu... -

no matter what they say

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Miris dengan Kelakuan Oknum Dosen

26 Agustus 2013   20:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:47 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Teman lamaku pindah ke Kupang NTT karena orangtuanya pindah tugas kesana, adiknya kuliah di salah satu universitas negri disana. Kini adiknya bernama "A" sedang duduk di semester akhir, ketika mereka sekeluarga tiba di kota tempat tinggalku, saya menanyakan berbagai hal tentang kehidupan dan pendidikan mereka di sana. Miris memang mendengarnya.  A sering mendatangi dosen pembimbingnya di sebuah restoran sederhana dan membayarkan makan siangnya, biasanya sekitar Rp. 45.000 an. A juga diminta untuk membeli berbagai bahan untuk keperluan membangun rumah, misalnya Kayu, Kusen, Asbes dan batako dan langsung di kirim ke rumahnya sang dosen oleh kurir material.

Ketika saya menunjukkan wajah yang penuh dengan keheranan, A berkata teman - teman yang lain justru sampai harus melayani nafsu bejat sang dosen di hotel. Usia sang dosen rata - rata sudah berkepala empat dan mempunyai keluarga dan istri.

Adaww....Kacawwww...bagaimana rumitnya sistem pendidikan di Indonesia yang tercoreng akibat ulah sang oknum.
Masalah maraknya video porno di kalangan pelajar SMA dan mahasiswi jangan melulu salahkan mereka, tapi lihat kebejatan moral yang tua. Barusan juga saya membaca di sebuah media tentang kasus di Kupang NTT tentang kebejatan sang oknum dosen. Moga Tuhan mengampuni dosa para insan di dunia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun