Mohon tunggu...
koko h
koko h Mohon Tunggu... -

no matter what they say

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kemana Larinya Bulan Dana PMI Kota ku?

17 September 2013   21:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:45 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini tepat ulang tahunnya PMI atau Palang Merah Indonesia yang ke-68. Sedikit banyak hatiku penuh tanya tentang apa yang telah di buat PMI untuk masyarakat di tengah bencana. Namun miris hati ini jika para Kompasianer mengetahui yang sesungguhnya terjadi di PMI kota ku. Setiap musimnya Bulan Dana, setiap Kelurahan di berikan kupon yang tulisannya se ikhlasnya namun nyatanya sedikit ada pemaksaan. Memang itu tak jadi masalah. Namun yang jadi masalah kemana perginya Uang bulan dana tsb?

Kabarnya, Kota ku setiap tahun mendapat sekitar Rp. 300.000.000 dari hasil Bulan dana. Faktanya:

- Markas PMI nya saja gedung tua bekas DINSOS yang sudah hampir mau rubuh. Kabarnya dapat tanah hibah di tempat pusat pemerintahan namun ketika saya cek, masih berupa tanah yang di tumbuhi ilalang tinggi.

- Ketika banjir yang kesekian kalinya terjadi di area tempat tinggal ku di Kompleks **. Relawan PMI datang banyak, sekitar 7 orang. Lalu? Mereka tidak membantu sama sekali bahkan foto - foto dengan gaya narsis. Membantu hanya ketika di foto. Mereka pergi tanpa bantuan yang sangat urgent. Dengan ALASAN KOMPLEKS MEWAH

- Sewa perahu karet dan peralatan lainnya ada uang perawatan, namun ketika teman - teman saya ingin pinjam tidak bisa karena barang - barang rusak berat. Lha? Uang perawatannya kemana saja??

- Tidak punya ambulans atau transportasi satu pun.

Susah mau minta tolong juga. Dn masih banyak kekurangan lainnya, saya tau Relawan tak di gaji. Namun jika hanya mencari materi silahkan mengundurkan diri dan cari kerjaan yang lebih layak.

Mohon untuk para pejabat terkait, mungkin Pak JK atau staff PMI Pusat membaca artikel saya, mohon di tindak lanjuti. Untuk kenyamanan bersama. Terima Kasih.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun