Tidak ada orang yang selamanya ingin bekerja di bawah kendali orang lain, oleh sebab itu ada banyak orang yang memilih untuk menjalankan bisnis sendiri. Beragam sektor bisnis bisa dijalankan oleh siapa saja, ketika ada kemauan maka disitu ada jalan untuk berbisnis. Sebuah bisnis yang saat ini sedang banyak diminati oleh banyak orang adalah bisnis laundry.
Bisnis laundry memang jadi hal yang cukup menarik untuk dijalankan. Hal ini karena semua orang butuh untuk mencuci pakaiannya setiap hari. Hampir seperti makan, mencuci pakaian juga jadi kebutuhan untuk banyak orang.
Jika Anda juga tertarik untuk membuka bisnis laundry namun masih ragu karena beberapa hal, sebaiknya Anda perlu belajar dengan Ami Sulastri. Sosok ibu dua anak ini merupakan mantan TKI yang pernah bekerja di Hongkong. Sejak kembali ke Indonesia pada 2017, ia menjalankan bisnis laundry yang berhasil mengubah hidupnya.
Berawal dari coba-coba
Ami Sulastri hanya sosok sederhana yang suka mencoba banyak hal, bahkan bisnis laundry yang dijalankannya saat ini pun diakuinya hanya sekadar coba-coba. Namun siapa sangka jika sesuatu yang ia anggap coba-coba tersebut menjadi peruntungan dan rezekinya.
Berawal dari kebutuhannya untuk tetap menghidupi keluarga, ia bahkan tidak menyangka jika bisnisnya bisa berkembang semaju ini. Ia menjalankan bisnisnya mulai dari nol, saat itu ia hanya bermodalkan satu buah banner kecil yang ia pasang di depan rumahnya. Kini banner tersebut telah diganti dengan banner yang berukuran lebih besar dengan desain dan promo one day service yang sedang ia jalankan.
"Waktu itu semuanya masih saya lakuin sendiri, dari cuci, setrika, sampai layanin pelanggan" cerita Ami ketika mengingat bagaimana kisahnya memulai bisnis laundry coba-cobanya. Namun, semakin banyak pelanggan yang memercayakan pakaiannya ke jasa cuci Ami membuatnya cukup kewalahan dan mulai merekrut karyawan.
Modal yang ia keluarkan diawal pun hanya kurang lebih RP.11 juta, kini ia sudah balik modal dan setiap bulannya bisa mengantongi keuntungan bersih hingga Rp.5 juta. Sebuah ruko juga kini ia sewa untuk operasional bisnis laundry yang dilakukannya semakin lancar.
Bulan Ramadhan waktunya panen
Bulan Ramadhan memang menjadi berkah bagi banyak orang, termasuk juga untuk Ami yang bisnisnya meningkat pesat di bulan Ramadhan. "Kalau lebaran bisa lembur saking banyaknya", ujarnya menjelaskan bagaimana padatnya pelanggannya ketika ramadahan dan lebaran tiba.
Bahkan ia harus menambah satu pegawai lagi untuk menangani cucian yang menumpuk. Sistem one day service yang menjadi promosinya tidak bisa berjalan di bulan Ramadhan karena pesanan yang membludak.
Hal tersebut berarti pendapatannya juga bertambah ketika lebaran tiba. Menurutnya saat lebaran banyak orang yang sudah lelah dengan agenda lebaran seperti berkumpul dengan sanak keluarga atau hingga mudik ke kampung halaman membuat banyak orang menyerahkan pakaiannya untuk dicuci oleh jasa cuci laundry.
Butuh tenaga dan kekuatan untuk kelanggengan bisnis laundry
Ketika banyak pesanan, ia mengakui jika mencuci dalam jumlah banyak cukup menguras tenaga. Walaupun sudah dibantu dengan mesin cuci, tapi campur tangan manusia tetap diperlukan apalagi ketika pakaian berada di tahap setrika.