Ketiga, pendidikan menawarkan karakter dasar bagi peserta didik untuk kebutuhannya agar menjadi pribadi dewasa serta bertanggung jawab pada diri atau lingkungannya.
Dengan kata lain, pendidikan menjadikan dan mengarahkan seseorang agar menjadi bermoral. Keempat, pendidikan menjadi sarana dan usaha memelihara serta membaharui sistem pemerintahan yang ada.
Tujuan pendidikan bukan money oriented. Bahkan kata-kata untuk memperoleh uang tidak satupun disebutkan oleh kedua tokoh tersebut.Â
Kata kesejahteraan dan kemakmuran, memang disebut. Namun, bukan berarti pendidikan diterjemahkan ke money oriented. Orientasi pendidikan hanya semata-mata uang atau money. Ada hal lain yang perlu mendapatkan perhatian.
Salah satunya tentang moral. Tentang tanggung jawab, kematangan dan kedewasaan pribadi. Maka, patut mempertanyakan kedewasaan atau tanggung jawab moral ke mereka yang menyelenggarakan pendidikan, yang berorientasi pada uang atau money.Â
Menghilangkan ajaran etika, moral dan etiket di sekolah tinggi, vokasi ataupun strata yang lebih tinggi. Adalah bencana kemanusiaan. Jangan heran jika menemui orang sukses yang congkak atau sombong. Orang kaya baru, yang tinggi hati. Lupa bahwa di atas awan masih ada langit.
Pendidikan itu mengajarkan problem solving, bagaimana melatih memecahkan masalah. Bukan melatih mencari uang. Tetapi melatih mencari pekerjaan, dapat ditemukan di Sekolah Menengah Kejujuran atau sekolah vokasi.
Pendidikan yang mengajak peserta didik terampil memecahkan setiap permasalahan. Akan menjadikan peserta didik lebih kreatif dan inovatif, serta potensi menjadi pembaharu pada zamannya. Lewat gagasan-gagasan cemerlang saat menghadapi kompleksitas masalah dalam kehidupan.