Mohon tunggu...
Ko In
Ko In Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berikan senyum pada dunia krn tak sedikit yg berat beban hidupnya

Mendengar dan bersama cari solusi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Wawan, Disabilitas dan Delapan Porsi Sayur Lembayung

9 Agustus 2024   11:03 Diperbarui: 11 Agustus 2024   13:34 586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Orang memanggilnya Wawan. Namun tidak sedikit yang kurang mengetahui nama panjangnya. Termasuk saya, pada waktu itu. Sebab pertemuan kami sebatas orang yang biasa makan atau jajan di warung. Obrolan atau perbincangan sebentar dan sambil lalu, tidak ada kedalaman.

Apalagi melihat dan mendengar cara bicara Wawan secara fisik terlihat ada perbedaan dibandingkan orang normal lainnya. Selain bicara yang tidak begitu jelas. Cara berjalannya juga tidak sebagaimana orang normal.

Saat menyebut namanya sendiri, dia harus terbata-bata melafalkannya. Seperti ada sesuatu yang menahan di dada. Maklum Wawan sejak lahir menderita keterbatasan kemampuan fisik yang biasa disebut disabilitas. 

Pengertian disabilitas dapat dicari di Google yang artinya suatu kondisi dimana seseorang mengalami atau memiliki keterbatasan fisik atau mental. Istilah disabilitas mesti dibedakan dengan difabel. Sebab difabel merupakan sebutan bagi penyandang disabilitas.

Wawan di warung langganan (foto:ko in)
Wawan di warung langganan (foto:ko in)

“Yuli …an … awan” katanya. Saat saya tanya nama lengkapnya. Namun saya tidak begitu jelas mendengar. Khususnya kata kedua dan terakhir. Sehingga saya harus mendekatkan diri, sambil melihat mimik bibirnya saat mengulang nama lengkapnya “Yuli Alfi..an Kurni…awan.”

Terasa lega mendengar namanya secara keseluruhan walau harus terbata-bata dalam mengucapkan. Demikian pula menurut saya, dia merasa lega berhasil menyebutkan namanya dan orang lain atau lawan bicaranya dapat memahami.

Saat itu juga membuat saya tidak ingin melanjutkan obrolan dengannya. Bahkan ingin mengakhiri pembicaraan sebab tidak tega, mendengar setiap jawaban dari pertanyaan yang saya lontarkan. Diucapkan dengan susah payah kata per kata, terkait dengan keterlibatannya dalam olahraga paralimpik beberapa waktu lalu saat masih muda. 

Paralimpik atau paralimpiade merupakan kompetisi olahraga bagi para penyandang disabilitas. Biasanya dilangsungkan di tempat dan waktu yang tidak jauh setelah Olimpiade berakhir. Sebagaimana Olimpiade tahun ini, Paralimpiade berlangsung di Paris, Prancis.

Bersama pemilik Warung Ijo (foto:koin)
Bersama pemilik Warung Ijo (foto:koin)

Saya menemui Wawan di warung yang jadi langganannya beberapa kali, walau tidak setiap hari. Kadang seminggu sekali bahkan pernah dua minggu sekali. Maka tidak heran pada diri sendiri, tulisan ini merupakan salah satu tulisan terlama yang saya buat. Sebab mesti mengumpulkan informasi dari sumber tidak hanya sekali. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun