Mohon tunggu...
Ko In
Ko In Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berikan senyum pada dunia krn tak sedikit yg berat beban hidupnya

Mendengar dan bersama cari solusi.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Dengan Parijoto, yang Ditunggu 11 Tahun Datang dan Menginspirasi Membuat UMKM

14 Januari 2021   08:11 Diperbarui: 14 Januari 2021   08:28 773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buah Parijoto yang sepat (foto: ko in)

Arti membantu Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM), intinya menangkap apa kebutuhan yang diperlukan oleh pelaku UMKM. Bukan hanya sudah lama bergelut dengan usahanya atau baru menapaki dunia usaha dan merasa tidak mudah menjalaninya, karena harus menghadapi tantangan cukup keras dalam masalah persaingan.

Membantu UMKM ternyata tidak cukup untuk terlibat mempromosikan UMKM di medsos, membeli produk Apalagi memberi modal lewat sedekah terhadap UMKM yang mulai merintis usaha. Serta melakukan pendampingan teknis cara berusaha yang baik atau mencarikan donatur bagi UMKM yang nyaris gulung tikar.

Itu semua tidak salah namun apa artinya bantuan tersebut jika pelakunya sendiri tidak memiliki ketangguhan dalam berusaha atau berbisnis. Faktornya jika diurai cukup banyak. Dari masalah permodalan, manajemen keuangan, menentukan jenis usaha, lokasi, faktor pelaku usaha dan masih banyak lagi. Mungkin butuh waktu kuliah satu semester untuk menjelaskannya.

Tetapi faktor itu semua dapat diatasi jika memiliki dan memahami, apa arti rasa bersyukur dan bersedia berbagi.  

Hal itu saya temukan saat mengunjungi pameran UMKM di penghujung tahun 2020 atau awal tahun 2021 di Sleman City Hall (SCH). Saya benar-benar menemukan makna ketangguhan, bukan hanya dalam berusaha lewat UMKM. 

(Grafis: Cici SCH)
(Grafis: Cici SCH)
Tetapi juga ketangguhan sebuah keluarga, lewat cerita atau lebih tepatnya testimoni. Boleh juga disebut kesaksian, salah satu peserta pameran UMKM Sleman Bangkit, yang berlangsung dari penghujung tahun 2020 sampai awal tahun 2021di Sleman City Hall.

Tangguh jika boleh saya artikan, sebagai kesabaran yang luar biasa. Saya menyadari itu setelah mendengar cerita Tanti, salah satu pelaku UMKM yang bergerak dalam usaha membuat dan menjual syrup serta bubuk atau ekstrak dari tanaman Parijoto. Termasuk bibit pohonnya.

UMKM-nya baru dirintis sekitar 3 tahun lalu. Tetapi kehadiran "momongan" atau anak yang ditunggu selama 11 tahun. Sebenarnya yang menginspirasi untuk menjadikannya sebagai pelaku UMKM. 

Syrup, buat mereka yang tidak suka rasa sepat (foto: ko in)
Syrup, buat mereka yang tidak suka rasa sepat (foto: ko in)
Bukan sekedar keuntungan materi, yang Tanti atau Sutanti kejar lewat UMKM yang diberi merek dagang Sarijoku. Tetapi kebahagiaan dalam hal berbagi. 

Sekali lagi saya sampaikan bahwa saya menemukan arti Keluarga Tangguh bukan karena dari lama atau baru sebuah keluarga dibangun termasuk lama atau sebentar menggeluti UMKM. Dalam mendukung ekonomi keluarga supaya tercipta keluarga-keluarga tangguh dari hantaman badai ekonomi. Apakah karena pandemi Covid-19 atau masalah lainnya.

Saya temukan esensi ketangguhan lewat cerita, yang menurut saya luar biasa. Karena usaha untuk memiliki tambahan anak atau momongan, terkabul setelah menunggu selama 11 tahun. Hal itu yang kemudian mendorong Tanti untuk membagikan pengalaman, kebahagiaan dan kegembiraan lewat UMKM.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun