Tidak banyak pohon yang mampu hidup di gurun. Air merupakan sala satu kebutuhan dasar pohon atau tumbuhan untuk bertahan hidup. Kehadiran pohon korma atau kurma di padang pasir biasanya sebagai penanda akan adanya sumber air tidak jauh dari pohon tersebut.
Pohon yang memiliki nama latin phoenix dactylifera banyak ditemui di tanah berpasir khususnya gurun yang sinar mataharinya sangat terik. Saat ini pohon kurma tidak hanya dijumpai di kawasan Timur Tengah tetapi juga benua lain yang memiliki gurun atau padang pasir cukup luas.
Seperti di Australia, Amerika  bahkan ada juga pohon kurma di Indonesia namun produksinya belum sebanyak seperti yang dihasilkan oleh Australia dan Amerika, yang sudah mampu mengekspor ke beberapa negara di Timur Tengah.
 Kelebihan kurma ini bentuknya panjang dan ukuran lebih besar dibanding kurma-kurma lainnya. Kurma ini memiliki rasa manis yang alami. Tanpa pengawet karena tidak dilumuri madu sebagaimana kurma lainnya.
Pohon kurma di kawasan padang pasir  Yuma, Arizona, Amerika Serikat dapat tumbuh subur di kawasan ini karena lingkungannya seperti  padang pasir sebagaimana gurun pasir yang ada di Timur Tengah. Cuaca sangat panas karena terik matahari dan dingin saat malam hari.
Buah kurma di Arizona menjadi lebih besar karena di bawah padang pasir tersebut mengalir air tanah yang memberikan nutrisi bagi pohon kurma. Sehingga  buah kurma yang dihasilkan dari pohon kurma di gurun ini dapat lebih besar dan lebih empuk dibanding kurma yang lain.
Secara keseluruhan buah kurma digolongkan menjadi tiga. Pertama, kurma yang lunak seperti  Medjool, Halaw, Khadrawydan Barhee. Kedua kurma dengan tekstur buahnya semi kering  seperti kurma Dayri, Zahidi dan kurma Deglet Noor.  Terakhir yang ketiga kurma kering contoh buahnya dikenal dengan nama Thoory.
Kualitas serta intetitas paparan sinar matahari, suhu yang panas saat siang dan malam yang sangat dingin serta perolehan nutrisi dari air tanah atau embun sangat mempengaruhi  kualitas buah kurma.  Â