Hidup itu proses. Kemana dan bagaimana semua orang tidak akan mengerti  titik akhirnya.  Namun hidup itu selalu mambawa makna bagi jiwa agar menjadi pribadi yang dewasa.
Berproses itu artinya bersama menjadi bagian dalam sebuah tindakan, bekerja, berkarya, terlibat langsung untuk mengalami peristiwa yang membuahkan pengalaman secara empirik, rasional serta psikologis. Hasil bukan menjadi satu-satunya tujuan.
Tetapi tidak demikian dengan sekitar 40 orang yang mengikuti kegiatan Gaia Art Movement  dengan tajuk Hear Art yang berlangsung 24 Maret lalu di Gaia Cosmo Hotel Yogyakarta. Kegiatan berupa  workshop,  hotel design and art tour, artist talk dan diskusi menjadi sarana mengasah rasa, dan akal budi. Kegiatan workshop  seni  diisi oleh seniman Yogyakarta yang karya instalasinya dipajang di sekitar hotel Gaia Cosmo.
Apa yang terlihat nampak mudah namun saat peserta diminta untuk membuat karya seni dari tanah liat dengan ukuran lebih kecil. Mereka sadar untuk membuat sebuah karya seni butuh kesabaran, keuletan, serta daya imajinasi yang tinggi.
Semua butuh waktu, peserta workshop yang memiliki berbagai macam latar belakang,  mengalami  bagaimanan tidak mudahnya membentuk tanah liat agar menjadi sesuatu yang menarik dan indah dilihat.
Mulut mereka terbuka lebar sambil berkata "Oooo....".  Dengan kedua mata yang juga ikut terbuka lebar saat mendapat penjelasan dari Apri  bahwa hasil karya mereka  belum dapat dikatakan selesai. Karena harus dijemur dan dibakar sehingga membutuhkan waktu beberapa hari.
Usai dijemur tanah lait yang sudah nampak kering masih harus dibakar dengan suhu di atas 300 derajat Celsius. Usai dibakar tidak dapat langsung di sempurnakan karena harus menunggu dingin. Muncul kesadaran diantara peserta workshop bahwa proses itu bagian tidak terpisahkan dari sebuah penciptaan  karya seni.