Mohon tunggu...
Ko In
Ko In Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berikan senyum pada dunia krn tak sedikit yg berat beban hidupnya

Mendengar dan bersama cari solusi.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Made in Papua

31 Desember 2016   17:05 Diperbarui: 31 Desember 2016   17:45 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bangga , Made in Papua. Dok.pri

Sudah cukup kiranya membanjiri Papua dengan banyak gagasan, opini, ide-ide atau wacana tentang pengembangan dan pembangunan Papua. Semuanya tidak akan memiliki arti jika rencana-rencana pembangunan dan pengembangan masih tertumpuk rapi di atas meja atau tersipan rapi di dalam lemari kerja.

Membuka masa depan pariwisata di Papua membutuhkan gerak langkah. Dari setapak demi setapak. Komit kepada perubahan yang lebih baik, tidak mudah patah arang manakala menghadapi setiap persoalan. Seperti etos kerja, egoisme sektoral, gesekan kultur atau budaya, menjaga kelestarian alam yang berkelanjutan dan sebagainya.

Setiap kendala atau rintangan perlu segera dicari solusinya dengan tindakan bukan dengan seminar atau membuat focus group discussion yang hanya memberi harapan kosong atau palsu. Memperkaya wawasan, mengasah ketrampilan nalar bukannya tidak penting namun saatnya Papua membutuhkan tindakan yang mengedepankan kerja.

Setiap kebijakan atau putusan pembangunan yang implementasinya kerja atau tindakan mesti berdasar pada kearifan, beretika, jujur dan bervisi pada kemaslahatan bagi  banyak orang. Sehingga benar-benar mencerminkan ciri Papua, produk asli Papua sehingga dapat memunculkan kebanggaan akan Made in Papua.

Papua bukan hanya soal tradisi Bakar Batu,  burung Cendrawasih, tradisi Potong Jari atau tari Sajojo. Masih banyak lagi keunikan dan kekayaan budaya yang belum terpublikasikan secara rapi dengan kemasan yang menarik sehingga membuat orang untuk tergoda datang ke Papua.

Tidak ada salahnya perlu kerjasama antar propinsi di Papua atau antar kabupaten untuk mempromosikan secara berkelanjutan, berkesinambungan dan terencana dengan baik. Tentang  keunikan budaya Papua. Dari daya tarik dan keindahan alam di Papua, tradisi yang masih tumbuh subur dalam masyarakat Papua, aneka hasil kerajinan tangan dan berbagai macam seni yang masih tumbuh subur di tanah Papua.

Sehingga tidak terjadi bias promosi karena masing-masing daerah di Papua berusaha untuk menonjolkan diri, akibat egoisme sektoral  dan rasa ingin paling menonjol. Perlu strategi yang cantik dalam mempromosikan keunikan dan daya tarik wisata di Papua. Tidak hanya cantik dalam narasi atau visualisasi tetapi juga cerdik dalam melakukan promosi.

Momen tahun baru 2017 adalah momen yang tepat membanjiri informasi di media massa atau media sosial tentang keunikan dan kekayaan wisata did an dari Papua. Tidak ada salahnya membuat hari, tiada hari tanpa  informasi tentang Papua. Baik dari keindahan alam, tradisi atau budaya, keunikan kehidupan sehari-hari masyarakat Papua dan  banyak lagi yang lainnya.  Sehingga tidak sedikit yang bangga menggunakan atribut bertuliskan, “Made in Papua”.

Bangga , Made in Papua. Dok.pri
Bangga , Made in Papua. Dok.pri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Hantu Pocong Lembang, Hiburan Siang di Jalan Macet!

4 bulan yang lalu
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun