Bicara Korupsi di Negeri kita ini memang tidak ada habis habisnya. Minggu minggu ini Pusaran cerita Korupsi, hangat membicarakan Operasi Tangkap Tangan TRIAS KORUPTIKA, yakni dari Kalangan Eksekutif (Bupati) yang diprasaranai oleh seorang Legeslatif (anggota DPRRI) mencoba menyuap Yudikatif (Ketua MK). Selain itu Minggu minggu ini juga hangat bicara tentang Dinasti Atut yang menggurita di berbagai posisi kekuasaan di Propinsi Banten, dari Gubernur, Walikota, Wakil Walikota/ Bupati, Ketua DPRD, dan posisi penting lainnya.
Jika anda penggemar Facebook, maka 1001 cerita dinamika Korupsi ini bisa dibaca di Laman Dr.Abraham Samad SH,MH sang Komandan Pemberantasan Korupsi KPK.
Satu yang menarik diantara kiriman kiriman berita dari Abraham Samad, yakni Video yang diunggahnya berjudul HUKUM MATI PELAKU KORUPSI NEGERI INI.
Video berdurasi 3.36 menit ini baru sehari diupload oleh Ketua KPK, namun sudah di Share oleh ratusan pembaca.
Tampaknya ini menjadi TOPIK TREN para Facebooker, karena selain Video ini adalah satu satunya yang pernah di Upload sang Jendral KPK di Laman FBnya, video ini cukup menggelitik sebab :
1. 1. Video ini menyajikan Puitisasi dan Lagu yang bernas dan sarat dengan Kritik sosial.
2.2. Video ini menggambarkan kesan Shooting pada Tahun tahun Perjuangan, yang memberi makna, kesederhanaan, perjuangan, ke Indonesiaan, kesetiaan kepada bangsa. Dengan demikian … tidak terpikirlah untuk mengkhianati bangsa ini dengan memperkaya diri lewat Korupsi.
Video yang diupload Abraham Samad ini bersumber dari media youtube dengan judul yang sama yakni “Hukum Mati Pelaku Korupsi Negeri ini” . Video ini karya cipta Zenza Zen , Ketua Komunitas Anti Pornografi Anti Korupsi (KAPAK) Indonesia.
Simak Puitisasi Zenza Zen dalam Video yang diunggah Abraham Samad di Laman Facebooknya berikut ini
Ngeri... ngeri .... Yah dan ngeri...
Korupsi di negeri ini sudah semakin berani & menjadi jadi ...
Telah memasuki celah, hingga merasuki semua lini...
Bahkan kabar berita terkini Humas KPK, baru baru ini umumkan di Televisi ...
Ada oknum Legeslatif, Yudikatif & Eksekutif, membuat sinergi kolusi ...
Srikandi kartini DPRRI bersama dg seorang bupati...
Menyuap pejabat Tinggi Mahkamah Konstitusi.
Achh... ini pagelaran yang kontroversi Hati ,
Sbg Akibat dr ulah konspirasi konspirasi, tikus2 berdasi...
Menurut kamus trendi Vickiinisasi :
Korupsi telah mempersuram & mempertakut Harmonisasi
Korupsi juga sekaligus mengkudeta Kemakmuran Negeri ini.
Kolusi & Korupsi bisa memperkuat sebuah Kroni ...
Jadi Gurita kekuasaan dalam sebuah Dinasti....
Dinasti yang pd akhirnya memperkaya diri ,mengumpulkan pundi pundi .
Rumah megah disana sini, mobil berganti ganti ,
Mengkoleksi mobil Ferari, mbl Bently bahkan sampai mobil Lamborgini.
Sementara hak rakyat kecil terkebiri & tergerogoti ...
Masa bodo akan nasib pemulung, nasib pengemis, nasib gelandangan nasib tukang becak, nasib buruh kecil dan nasib petani. ....
Tdk peduli ekonomi menghimpitnya setiap hari....
Rakyat kecil rela pergi pagi pulang petang pontang panting peras peluh keringat sekedar untuk mengais rezeki sesuap nasi.
Benar benar ironi negeri ini
Sanksi hukum buat yang Korupsi di negeri ini...
Miskinkan atau potong jari jemari....
Bahkan seorang Petinggi Negeri memberi inspirasi....
Agar Pelaku Korupsi dihukum mati....
ya Pelaku Korupsi dihukum mati...
iyaPelaku Korupsi dihukum mati
Dan semua dari kita ... mengamini
AMIN
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI